Industri

PT GNI Dimiliki Investor Cina Jadi Proyek Hilirisasi Minerba Jokowi

PT GNI atau Gunbuster Nickel Industry yang menjadi sorotan paska bentrok pekerja lokal dan asing menelan 3 orang tewas, ternyata dimilik investor Cina, Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd dan bagian dari proyek hilirisasi minerba dari Presiden RI, Joko Widodo.

Menurut web PT GNI, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bediri tahun 2019.

Industri smelter nikel ini menerapkan proses teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.

Dengan total nilai investasi sekitar Rp42,9 triliun, membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21.600.000 WMT per tahun.

Pusat operasi PT GNI berada di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Pabrik smelter PT GNI dibuka dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021. Bahkan, PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hilirisasi mineral dan batu bara (minerba).

“Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini nilai tambahnya meningkat 14 kali,” kata Jokowi saat meresmikan.

Perusahaan ini melakukan ekspor perdana produk hasil olahan nikel pada 20 Januari 2022. Hasil olahan yang diekspor adalah produk turunan nikel dalam bentuk nickel pig iron (NPI) atau feronikel.

GNI berkomitmen mendorong percepatan hilirisasi industri untuk memberikan nilai tambah pada bahan baku di Indonesia.

Selain itu, keberadaan kawasan industri tersebut bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Industri smelter dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan devisa negara atas ekspor produk olahan smelter, memberikan kontribusi pajak kepada negara, menciptakan multiplier economic effect di wilayah terkait dan yang tidak kalah penting terjadinya transfer of knowledge.

Sejak tahap pembangunan konstruksi hingga saat ini, PT GNI telah menyerap sekitar 5.200 tenaga kerja lokal. Jika tahap pembangunan rampung, industri ini menyerap 60.000 pekerja, di antaranya 90 persen merupakan pekerja lokal.

Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan PT GNI adalah dengan melakukan penandatanganan Perjanjian Pendahuluan untuk mengatur rencana kerja sama antara GNI dan PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM pada 6 Mei 2021.

Sebelumnya, PT GNI atau Gunbuster Nickel Industry menyatakan prihatin atas peritiwa bentrok pekerja yang menewaskan 3 orang terdiri dari 2 WNI dan 1 WNA pada Sabtu (14/1/2023) di lokasi proyek di Marowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Dalam siaran pers PT GNI yang dikutip MediaBanten.Com, Senin (16/1/2023) menyatakan, peritiwa itu tidak hanya berdampak bagi perusahaan, melainkan juga bagi masyarakat sekitar lokasi proyek (Baca: PT GNI Prihatin Soal Bentrok Pekerja Berbuntut 3 Tewas).

“Perusahaan bersama-sama dengan aparat penegak hukum langsung melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas seluruh kejadian yang menimbulkan kerugian bagi semua pihak baik kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya korban jiwa,” tulis siaran pers atas nama Direksi PT GNI.

Katanya, selama investigasi berlangsung, perusahaan berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar, khususnya mengenai pemberitaan yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru atas peristiwa yang terjadi. (INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button