Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya terhadap program pendidikan gratis di Provinsi Banten, sekaligus menyampaikan peringatan keras terhadap segala bentuk penyimpangan dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.
Penegasan tersebut disampaikan Andra usai menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Alun-alun Barat Kota Serang, Selasa (1/7/2025).
Dia menyebutkan bahwa praktik-praktik tidak sehat seperti siswa titipan akan ditindak tegas.
“Tinggal dibuktikan saja, kita akan tindak tegas hal-hal seperti itu,” tegas Andra.
Menurutnya, Pemprov Banten akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SPMB 2025 setelah seluruh tahapan rampung.
Evaluasi, kata Andra, akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan sistem berjalan transparan dan akuntabel.
“Evaluasi menyeluruh akan kita lakukan. Semua pihak akan dilibatkan,” ujarnya.
Andra mengakui masih terbatasnya daya tampung sekolah negeri di Banten menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan program pendidikan gratis secara merata.
Oleh karena itu, ia menilai kemitraan dengan sekolah swasta menjadi bagian krusial dari solusi jangka menengah.
“Tidak bisa memaksakan semua masuk sekolah negeri. Jumlah sekolah kita masih terbatas,” ungkapnya.
“Kerja sama dengan sekolah swasta terus kita tingkatkan. Tahun pertama pasti sulit, tapi saya yakin tahun berikutnya akan lebih siap,” lanjutnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah swasta yang menjadi mitra program pendidikan gratis.
“Evaluasi terhadap sarana dan prasarana sekolah mitra harus dilakukan. Sekolah gratis tidak hanya soal biaya, tapi juga soal kualitas,” pungkasnya.
Program pendidikan gratis menjadi salah satu janji politik utama Andra Soni sejak awal menjabat. Pemerintah Provinsi Banten saat ini sedang menggenjot implementasi program tersebut secara bertahap, sembari membenahi aspek distribusi, aksesibilitas, dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.
Abdul Hadi
