Ekonomi

Warga Banten Diminta Jangan Panic Buying, Memborong Minyak Goreng

Kadisperindag Banten, Babar Suharso minta warga tidak panic buying atau memborong minyak goreng secara berlebihan karena panik atau khwatirkan kehabisan stok.

“Pemerintah pusat sudah menyiapkan stok untuk seluruh Indonesia selama 6 bulan ke depan. Jadi jangan panic buying.” kata Babar Suharso, Kadisperindag Banten dalam rilis Biro Adpim Banten yang diterima MediaBanten.Com, Jumat (28/1/2022).

Kata Babar, pemerintah pusat menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk menyubsidi harga minyak goreng agar warga mendapatkan harga yang ditetapkan pemerintah.

Dana itu sebesar Rp7,6 triliun yang akan membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Lembaga ini merupakan unit organisasi non-eselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara.

“Pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp14.000/liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022 pukul 00.01 waktu setempat.

Untuk proses tahap awal ini, mekanisme pendistribusiannya baru bisa melalui Distribution Center (DS) yang kemudian akan didrop ke sejumlah toko ritel modern yang tersebar sebanyak 450 titik di Provinsi Banten.

“Sehingga proses droping di DC bisa terawasi dengan mudah, baik untuk harga maupun penyalurannya. Selain itu proses pendistribusiannya juga jelas,” katanya.

Babar melanjutkan, hal itu berbeda dengan proses pendistribusian di pasar tradisional yang kadang tidak bisa satu harga antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Selain itu, proses pengawasannya juga berbeda dengan yang dilakukan kepada DC lewat toko ritel modern.

“Pemerintah sedang menggodok supaya pendistribusian minyak goreng itu juga bisa ke pasar-pasar tradisional, agar sebarannya bisa lebih luas lagi,” ujarnya.

Dikatakan, Gubernur Banten, Wahidin Halim memberikan atensi khusus terkait persoalan kelangkaan minyak goreng ini. Skema subsidi yang diberikan pemerintah itu, bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Banten secara merata.

Babar Suharso mengaku sudah melakukan pengecekan di sejumlah DC yang ada di Banten terkait kondisi stok minyak goreng di gudang masing-masing. Hasilnya sampai saat ini masih tersedia dengan aman.

Hanya saja memang proses pendistribusian ke toko ritelnya yang masih dibatasi jumlah kuota perharinya guna menghindari adanya oknum yang melakukan penimbunan.

“Hal ini juga yang menjadi bahan evaluasi kami, karena pihak DC tidak setiap hari melakukan pendistribusian minyak goreng ke toko ritel, sehingga masih dimungkinkan terjadinya kekosongan stok minyak goreng. Ke depan, nanti kami upayakan pihak DC bisa memperbanyak stoknya,” ucap Babar.

Disperindag Banten akan ikut membantu DC dalam mendistribusikan minyak goreng, terutama kepada masyarakat yang akses ke toko ritelnya jauh.

Bantuan itu rencananya akan dilakukan dengan menggunakan kendaraan operasional, yang menyasar masyarakat di pelosok Desa.

“Jadi pagi kami ambil minyaknya, setelah terjual semuanya akan kami berikan kembali ke DC. Artinya kan bisa lebih merata sebaran distribusinya, sambil menunggu pendistribusian ke pasar-pasar,” tambahnya.

Satu DC dalam sekali pengiriman ke toko ritel yang dibawahnya itu mencapai 10.000 liter. Proses pengiriman itu biasanya dilakukan tiga hari sekali bersamaan dengan kebutuhan barang-barang yang lainnya. (Rilis Biro Adpim Banten / Editor: Iman NR)

Iman NR

Back to top button