Zero Fluoroscopy Hadirkan Prosedur Jantung Tanpa Risiko Radiasi

Zero fluoroscopy merupakan pendekatan inovatif dalam prosedur elektrofisiologi jantung yang memungkinkan dilakukannya kateterisasi tanpa menggunakan sinar-X (fluoroskopi).
Teknologi ini dikembangkan untuk mengurangi risiko paparan radiasi, baik bagi pasien maupun tenaga medis, tanpa mengurangi akurasi atau keberhasilan prosedur.
Fluoroskopi selama ini menjadi metode standar dalam prosedur ablasi jantung untuk gangguan irama seperti fibrilasi atrium dan takikardia.
Namun, radiasi ionisasi yang digunakan dapat menimbulkan efek jangka panjang, termasuk risiko kanker dan kerusakan jaringan.
Zero fluoroscopy hadir sebagai solusi dengan menggunakan teknologi pemetaan tiga dimensi (3D mapping system) berbasis elektroanatomik seperti EnSite (Abbott), CARTO (Biosense Webster), atau Rhythmia (Boston Scientific).
Dalam praktiknya, sistem pemetaan elektroanatomik ini memetakan anatomi jantung secara real-time melalui sinyal listrik dari kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah.
Dengan begitu, dokter dapat melihat dan memandu posisi kateter secara presisi tanpa bantuan sinar-X.
Selain itu, prosedur ini sering dikombinasikan dengan teknologi intracardiac echocardiography (ICE) untuk visualisasi struktur jantung secara langsung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zero fluoroscopy terbukti aman dan efektif, bahkan pada pasien anak-anak dan wanita hamil yang sangat rentan terhadap efek radiasi.
Di banyak pusat jantung terkemuka di dunia, prosedur tanpa fluoroskopi telah menjadi standar baru, terutama bagi dokter elektrofisiologi yang telah terlatih menggunakan sistem navigasi 3D ini.
Keunggulan lain dari pendekatan ini mencakup berkurangnya kebutuhan akan perlindungan radiasi seperti apron timbal yang berat, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kesehatan kerja dokter.
Selain itu, durasi prosedur tidak berbeda signifikan dengan metode konvensional, dan tingkat keberhasilan ablasi tetap tinggi.
Meski begitu, penerapan zero fluoroscopy masih menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi 3D mapping dan kebutuhan pelatihan intensif bagi tenaga medis.
Namun, seiring berkembangnya teknologi dan penurunan biaya alat, metode ini diperkirakan akan semakin banyak digunakan di masa depan.
Zero fluoroscopy merupakan lompatan penting dalam bidang kardiologi intervensi, memberikan harapan untuk prosedur yang lebih aman, nyaman, dan tetap efektif dalam mengatasi gangguan irama jantung.
Editor: Abdul Hadi