Kesehatan

Status PPKM Kota Tangerang Turun Ke Level 3, BOR Capai 23,9 Persen

Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Tangerang turun dari Level 4 ke 3. Penurunan ini seiring dengan semakin menurunnya Bed Occupancy Ratio atau BOR rumah sakit yang tercatat 23,9 persen.

“Kebijakan kelonggaran PPKM masih menunggu instruksi Mendagri. Untuk BOR rumah sakit saat ini 23,9 persen. Sudah rendah banget,”ujar Arief R Wismansya, Walikota Tangerang, Senin (23/8/2021).

Walikota menambahkan, untuk warga Kota Tangerang yang sudah divaksin juga terus meningkat, saat ini untuk dosis satu sudah 747.000 dan dosis dua sudah 450.000 orang.

Pemkot Tangerang masih menyalurkan paket bantuan sosial (Bansos) kepada warga yang terdampak pandemi Covid 19, meskipun PPKM telah turun dari Level 4 ke 3. “Kami masih ada paket bansos di minggu ini untuk warga yang tidak masuk ke dalam program pemerintah pusat, dikaver pemerintah kota mungkin kalau gak besok atau lusa,”ujarnya.

Soal pembelajaran tatap muka (PTM), Walikota Tangerang masih menunggu Instruksi Mendagri. “Saya gak bisa komentar jauh ya kami menunggu instruksi Mendagri. Ada yang belum di vaksin rasanya baru 60 persen lah, terutama SMA gak tau vaksinya seperti apa, dan SD juga belum di vaksin,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyaksikan simulasi belajar tatap muka SMAN, SMKN dan Skh se-Kabupaten Lebak, Rabu (24/3/2021). Ini ajakan Gubernur terhadap kepala sekolah (Baca: Gubernur Banten Saksikan Simulasi Belajar Tatap Muka di Lebak).

“Saya tadi melakukan simulasi dan evaluasi terkait kesiapan sekolah tatap muka. Evaluasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan mendapat dukungan dari para kepala sekolah,” ungkap Gubernur kepada wartawan usai Silaturrahmi dan Pembinaan Kepala SMA, SMK, SKh Negeri se-Kabupaten Lebak di SMKN 1 Rangkasbitung Jl. Dewi Sartika No. 61 Komplek Pendidikan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak para Kepala Sekolah SMA, SMK, dan SKh Negeri se-Kabupaten Lebak untuk melakukan simulasi dan evaluasi terkait kesiapan sekolah tatap muka

Menurut Gubernur hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap penularan dan penyebaran Covid-19.

Gubernur mengatakan, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, sekolah tatap muka diijinkan dengan protokol kesehatan ketat dan terbatas.

Ini harus memperhatikan status zona wilayah dalam pandemi Covid 19, ketersediaan ruangan, kesiapan guru, para siswa dan orang tua, dan sebagainya.

Kepada para Kepala Sekolah dan guru, Gubernur berpesan, sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) para Kepala Sekolah dan guru harus disiplin dan taat melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah dan negara terus berusaha menangani dan menanggulangi Covid-19. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button