Presiden China Bertemu Dengan Joe Biden di Bali, Ada Apa ?
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diharapkan serius untuk menetapkan garis merah guna menghindari konflik antara kedua kekuatan dunia tersebut.
Presiden China dan Presiden AS tersebut akan bertemu pada Senin (14/11/2022) hari ini, sehari sebelum dimulainya KTT G20 Bali, Selasa (15/11/2022).
Melansir dari berbagai sumber, Senin (14/11/2022), pertemuan tersebut akan menjadi tatap muka secara langsung kedua pemimpin super power sejak Joe Biden menjadi Presiden AS pada Januari 2021.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menggunakan Air Force Once telah tiba di Bali Minggu Malam.
Hubungan antara kedua negara tersebut telah memburuk dalam 21 bulan terakhir karena ketegangan meningkat, khususnya di negara Taiwan dan konflik Ukraina – Rusia.
Washington telah gagal membuat Beijing bergabung dengan barat dalam kampanye saksi terhadap Rusia.
Sementara itu, China berupaya memperjelas intoleransi untuk tindakan yang dilihatnya merusak kedaulatannya atas Taiwan.
Oleh karena itu, China memutuskan hubungan militer dan komunikasi dengan Amerika Serikat pada Agustus lalu, setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi datang ke Taiwan.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengabaikan peringatan pemerintah China dan tetap melakukan kunjungan kontroversial ke Taipei.
Taiwan merupakan wilayah China yang memiliki pemerintahan dan kekuatan militer sendiri. Taiwan mendapatkan dukungan besar dari AS dan sekutu baratnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengatakan akan berbicara secara dua mata dengan Presiden China Xi Jinping.
“Kami memiliki sedikit kesalahpahaman, kita juga harus mencari tahu apa itu garis merah,” katanya.
Pejabat AS mengatakan Biden akan mendorong China untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan Korea Utara setelah uji coba rudal yang memecahkan rekor.
Hal tersebut membuat kekhawatiran melonjak bahwa rezim tertutup itu akan segera melakukan uji coba nuklik ketujuh.
Joe Biden juga memprediksi bahwa demokrat mempertahankan mayoritas efektif mereka di Senat AS berkat kemenangan Cahterine Cortez Masto di Nevada.
“Saya tahu, saya datang lebih kuat,” katanya tentang dampak paruh waktu pada pembicaraanya dengan Xi Jinping.
(*/Editor: Abdul Hadi)