Jelang Nataru, Hiswana Migas Banten Siapkan 75 Agen LPG dan 94 SPBU
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banten menyiapkan sebanyak 75 agen Satgas Elpiji PSO dan 94 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa lokasi wilayah Banten non Tangerang.
Kabid LPG DPC Hiswana Migas Banten, Fahrul Ramadhan mengatakan, persiapan menjelang Nataru itu tersebut dilakukan guna memberikan layanan terbaik untuk masyarakat dalam penggunaan gas elpiji 3kg (melon) agar tetap mudah didapat dan harga tetap stabil.
“Ada 75 agen Satgas yang tersebar di beberapa titik di wilayah Banten non Tangerang kita siagakan, sebab semua agen seluruh DPC menjadi satgas,” ungkap Fahrul Ramadhan, Kabidg LG Hiswana Migas Banten bersama Irfan, Sekretaris Hiswana Migas di kantornya, Jum’at, (9/12/22).
Fahrul menjelaskan, kegiatan ini seperti telah dilakukan juga pada tahun tahun sebelumnya, sebelum dirinya menjabat di bidang ini.
Tujuannya agar tidak ada gejolak-gejolak yang terjadi di tengah masyarakat terkait gas bersubsidi yang diperuntukan bagi warga tidak mampu ini.
“Kegiatan seperti ini sudah dilakukan tiap tahun, sebelum saya di bidang ini juga, kegiatan ini sudah berjalan. Agar tidak ada gejolak di tengah masyarakat,” terangnya.
Fahrul menghimbau, agar seluruh masyarakat rumah tangga dan usaha mikro (UM) agar membeli gas LPG 3 Kg di pangkalan terdekat dengan membawa identitas diri (KTP).
Bagi yang mampu diminta untuk kesadarannya, agar tidak memakai elpiji bersubsidi ukuran 3kg. Sebab elpiji tabung 3 Kg merupakan program pemerintah dalam membantu masyarakat.
Program agarbterlaksana, terpenuhi dan dapat dirasakan oleh masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan.
“Untuk sanksi, memang belum ada, makanya paling tidak kami meberikan imbauan dan kesadaran dari para komnsumen yang sudah mampu agar tidak lagi menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran 3kg,” paparnya.
Pihanya juga menyosialisasikan elpiji bersubsidi itu kepada Aparatur Negeri Sipil (ASN). Sosialisasi itu juga berkerja sama dengan masing-masing pemerintah daerah agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi.
“Kami sosialisasikan dan memberikan pemahaman dan penjelasan di lingkungan Pemda, bahwa a mereka sudah tidak bisa menggunakan lagi gas yang bersubsidi,” kata Fahrul. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)