PT ABM Catat Pendapatan Rp44,4 M dan Laba Bersih Rp1,5 M Tahun 2022
PT ABM atau Agrobisnis Banten Mandiri, badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Banten membukukan pendapatan Rp44,4 miliar dengan laba bersih Rp1,5 miliar selama tahun 2022.
Jumlah pendapatan dan laba bersih itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Ruang Rapat Setda Provinsi Banten, Curug, Kota Serang, Kamis malam (29/12/2022).
RUPSLB PT Agrobisnis Banten Mandiri menghasilkan agenda utama berupa pemberhentian dengan hormat Muhtarom dari jabatan Komisaris Utama. Alasannya, Muhtarom bukan lagi pejabat di Pemprov Banten, sehingga tidak bisa mewakili Pemprov Banten di BUMD tersebut sebagai Komisaris Utama.
Untuk sementara, jabatan Komisaris Utama akan dijalankan Hari Wibowo, Komisaris Independen hingga Pemprov Banten sebagai pemilik saham tunggal dalam BUMD itu menunjuk Komisaris Utama setelah Pemprov menggelar seleksi.
Sedangkan jabatannya lainnya tetap dan tidak ada penggantian, yaitu Hari Wibowo (Komisaris Independen), Saeful Wijaya (Direktur Utama) dan Ilham Mustofa (Direktur Operasional).
RUPSLB PT Agrobisnis Banten Mandiri dihadiri oleh M Tranggono (Pj Sekda Banten) sebagai perwakilan pemilik saham tunggal, Muhtarom (Komisaris Utama), Saeful Wijaya (Direktur Utama), Ilham Mustofa (Direktur Operasional) dan undangan lainnya.
M Tranggono, Pj Sekda Banten dalam rilis Biro Adpim Banten yang diterima MediaBanten.Com, Jumat (30/12/2022) menyebutkan, Pemprov mendorong BUMD mampu berkontribusi positif dan didorong sebagai off taker dalam penguatan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan hingga stunting.
Ilham Mustofa, Direktur Operasional PT Agrobisnis Banten Mandiri yang dihubungi MediaBanten.Com membenarkan hasil RUPSLB tersebut.
“Kami juga menyampaikan rencana kerja dan anggaran (RKA) tahun 2023. Ya, isinya tentu rencana pendapatan dan laba bersih,” kata Ilha Mustofa, Direktur Operasional PT ABM.
Ilham mengatakan, PT ABM mencatat pendapatan selama tahun 2022 sebesar Rp44,4 miliar dan laba bersih Rp1,5 miliar. “Soal besaran deviden nanti diputuskan dalam RUPS yang akan digelar awal tahun 2023,” katanya.
Namun Ilham tidak mau mengomentari soal bahwa Pemprov Banten baru menyetorkan modal Rp80 miliar dari rencanan penyertaan modal Rp300 miliar sesuai Perda. Jumlah itu baru mencapai 26,6%, jauh di bawah 51%.
Ilham juga tidak mau menjawab soal tidak tercantumnya pos penyertaan modal untuk PT ABM dalam APBD Banten murni tahun 2023.
“Kami akan berbuat sebaik-baiknya dengan kondisi yang ada. Kami minta Pemprov Banten sebagai pemilik saham tunggal mendukung penuh bisnis PT ABM karena bisnis kami berkaitan dengan para petani, menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi,” kata Ilham.
Dalam kondisi saat ini, PT ABM masih bisa meraih laba, meskipun belum pada kondisi keuangan yang ideal.
Katanya, pendapatan PT ABM itu berasal dari bidang pertanian baik bersifat produksi maupun perdagangan (trading) produk pertanian sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Misi BUMD ini antara lain 1. Mengelola fasilitas yang berhubungan dengan sentra perdagangan dan usaha Agro di Banten, 2. Mengelola asset perusahaan untuk dijadikan kawasan pangan yang produktif dan mensejahterakan.
3. Menciptakan rantai bisnis baru dalam bidang agro yang terpadu dan memberdayakan dan 4. Memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan membantu menggerakan perekonomian daerah.
“Ini yang akan kami perkuat dalam operasional bisnis ke depan,” kata Ilham Mustofa. (INR)
Editor: Iman NR