Studi Temukan Bahaya Kurang Tidur Bisa Kena Demensia
Studi terbaru menemukan bahaya kurang tidur akan mengakibatkan risiko demensia hingga 30 persen. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada Selasa (20/04/2021) silam.
Secara spesifik, studi juga mencatat, tidur kurang dari enam jam pada orang berusia paruh baya dapat mengganggu kesehatan otak di kemudian hari.
Dalam studi tersebut, para peneliti telah memantau kehidupan 8 ribu partisipan berusia 50 – 60 tahun selama 25 tahun.
Hasilnya, risiko demensia ditemukan lebih tinggi pada orang dengan kebiasaan tidur kurang dari enam jam dibandingkan orang yang tidur tujuh jam dalam semalem.
Dikutip dari CNN, Selasa (07/03/2023), Tara Speirs-Jones, ahli neurologi yang tak terlibat dalam penelitian mengatakan tidur penting bagi fungsi otak dan juga dianggap berperan dalam membersihkan protein racun yang menumpuk di otak pada orang dengan demensia.
Pada tahun 2017m, studi menemukan orang dengan kualitas tidur yang kurang lebih berisiko mengembangkan demensia di masa depan.
Sedangkan studi lain juga menemukan orang dewasa atau paruh baya dapat menghasilkan plak beta amyloid saat tertidur.
Beta amiliod merupakan senyawa protein yang menganggu komunikasi antar sel otak, yang menjadi salah satu ciri khas penyakit Alzheimer.
Sementara itu, hasil dari studi terbaru kali ini dilakukan terhadap populasi yang besar dalam periode waktu yang lama.
“Ini memperkuat bukti bahwa kurang tidur di usia paruh baya dapat menyebabkan atau memperburuk demensia di kemudian hari,” kata ahli neurologi, Elizabeth Coulthard.
Demensia adalah penyakit neurodegeneratif mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Penyakit itu juga dapat memperburuk kualitas hidup seseorang. Alzheimer menjadi salah satu jenis demensia yang kerap diidap pasien.
Editor: Abdul Hadi