Ekonomi

Visi 2030: Arab Saudi Lakukan Diversifikasi Ekonomi Non Minyak

Kerajaan Arab Saudi terus melakukan diversifikasi ekonomi, tidak hanya berasal dari minyak sesuai dengan Visi Kerajaan 20230. Impelementasi visi itu tak hanya berhenti tahun tersebut.

Demikian dikemukakan Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed Al Jadan dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha seperti dilansir Arab News, dikutip MediaBanten.Com, Kamis (25/5/2023).

Diversifikasi sumber ekonomi itu diluncurkan Putra Mahkota, Mohammad bin Salman (MBS) pada tahun 2016 yang menggariskan bahwa sumber ekonomi Kerajaan Arab Saudi tidak hanya mengandalkan minyak sebagai pendapatan negara, tetapi sumber-sumber lainnya.

Katanya, perjalanan ini tidak akan berakhir di tahun 2030. Ini adalah perjalanan yang berkelanjutan, banyak sekali peluang yang bisa ditangkap dan dimanfaatkan.

“Anda dapat melihat banyak upaya dalam berinvestasi di bidang infrastruktur. Dan ini adalah rencana jangka panjang. Dan kami tidak menyimpannya untuk diri sendiri. Sebenarnya, kami berusaha memastikan bahwa bukan hanya GCC (Gulf Cooperation Council), tetapi kawasan yang lebih luas mendapat manfaat,” kata Menteri Keuangan tersebut.

Menteri juga menyoroti tonggak perkembangan yang dicapai Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir, bahwa Kerajaan itu adalah ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara G20 pada tahun 2022.

Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi mencatat 8,7 persen pada tahun 2022. Yang menjadi perhatian adalah pertumbuhan ekonomi non minyak yang membukukan 5,4 persen tahun 2022. Bahkan pada kuartal pertama 20023 tercatat 5,8 persen.

Tingkat pengangguran merupakan yang terendah di Arab Saudi, sementara pekerjaan di sektor swasta adalah yang tertinggi yang pernah ada,” katanya.

Al-Jadaan menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam angkatan kerja Arab Saudi saat ini mencapai 36 persen, dua kali lipat dari angka lima tahun lalu.

Menteri menambahkan bahwa kawasan Teluk, khususnya Arab Saudi, memiliki semua potensi untuk muncul sebagai pusat perdagangan global, mengingat letak geografisnya yang unik.

Arab Saudi berada di lokasi yang sangat unik, di tengah jalur lintas perdagangan yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa. Lokasi unik ini memberikan keunggulan kompetitif.

“Kami benar-benar melihatnya dalam jumlah port yang terdaftar di 10 besar dunia, dan mereka berasal dari wilayah tersebut. Wilayah Teluk mungkin memiliki bandara tersibuk di dunia dalam hal lalu lintas penumpang internasional,” kata Al-Jadaan.

Dia menambahkan, wilayah ini adalah titik terang di dunia yang sangat sulit saat ini. Ini tidak datang secara kebetulan. “Itu datang melalui kemajuan yang sangat kuat yang dilaksanakan melalui koordinasi jangka panjang, untuk mendiversifikasi ekonomi,” ujarnya.

Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional mengatakan, keistimewaan kawasan Teluk adalah tekad luar biasa untuk mengejar reformasi.

“Ada beberapa yang berpikir bahwa kekayaan Teluk adalah minyak dan gas. Faktanya, keberuntungan adalah ketegasan Teluk dalam menempatkan ekonomi pada jalur berkelanjutan jangka panjang,” katanya. (Arab News)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button