Ekonomi

Babar: Harga Cabai Naik Akibat Kelangkaan Barang

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Banten, Babar Suharso menegaskan, kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit dipicu kelangkaan barang. Kelangkaan ini disebabkan petani kurang menanam kedua jenis tanaman ini, sehingga ketersediaan komoditi ini merosot drastis.

“Kenaikan komoditi ini terjadi dengan skala nasional, bukan hanya di Banten. Khusus untuk wilayah Banten, Saya udah cari-cari petani yang tanam cabe di Banten tahun ini. Faktanya amat sedikit yang tanam,” kata Babar Suharso, Kadisperindag Banten yang dihubungi MediaBanten.Com, belum lama ini.

Pernyataan Kadisperindag Banten itu menanggapi berita berjudul Waduh! Harga Cabai Merah dan Rawit Melonjak Rp70.000/Kg (MediaBanten.Com 11/7/2019).

Babar Suharso mengatakan, secara tata niaga, Banten bukan produsen cabai merah dan cabai rawit. Justru Banten merupakan daerah pasar atau market bagi sentro produksi kedua komoditi tersebut. “Jadi harga cabai itu ditentukan daerah produsen atau pemasok. Itu suatu hal yang wajar dalam mekanisme pasar,” katanya.

Baca:

Mihdar di Ciruas menanam cabai merah di atas lahan 5.000 m2. Cabainya ditawar Rp48.000/Kg. Foto: Koleksi Pribadi Mihdar

Ditawar Tinggi

Mihdar, petani di Ciruas yang menanam cabai merah biasa mengaku komoditi jenis ini ditawar tinggi oleh pembeli. “Barusan ada yang nawar cabai merah dengan harga Rp48.000 per Kg. Padahal awal panen bulan lalu, cabainya hanya ditawar Rp25.000 per Kg,” kata Mihdar yang dihubungi MediaBanten.Com.

Mihdar menanam cabai merah di atas lahan 5.000 m2. Selama enam petikan cabai, dihasilkan sekitar 200 Kg cabai. Pada petikan pertama, kebun cabainya menghasilkan 50 Kg. Sedangkan petikan ke 2 mencapai 100 Kg. “Hingga petikan keenam, semuanya total 200 Kg,” kata Mihdar.

Sementara itu, keterangan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten menyebutkan, kebutuhan cabai di Provinsi Banten mencapai 30.399 ton per tahun.Angka itu diperoleh dengan asumsi kebutuhan cabai 2,49 Kg per orang. Namun petani di Banten dalam setahun hanya menghasilkan sekitar 15.000 ton dengan catatan animo petani sedangkan tinggi menanam komoditi tersebut. Ini berarti 15.399 ton cabai memang dipasok dari luar daerah Banten.

Harga cabai di Banten tercatat terus melonjak. Pada Kamis (11/7/2019), harga cabai merah, cabai rawit dan cabai hijau berkisar Rp65.000-Rp70.000 per Kg. Harga itu berlaku di Pasar Rau, Pasar Anyer, Pasar Baros, Pasar Pandeglang, Pasar Rangkasbitung (Rangkas), Pasar Serpong dan Pasar Tigaraksa.

Para pedagang yang dihubungi MediaBanten.Com mengaku, kenaikan harga itu tidak bisa dielakan karena harga dari pemasok cabang. “Kami hanya untung tipis pak. Kalau terlalu tinggi harganya, kami juga bingung, karena jumlah pembeli turun,” kata pedagang cabai di Pasar Rau yang mengaku bernama Samwani.

Di Pasar Rau yang merupakan pasar induk di Kota Serang tercatat harga cabai merah biasa Rp70.000/Kg, cabe merah keriting Rp65.000/Kg, cabai rawit hijau Rp65.000/Kg dan cabai rawit merah Rp65.000. Di tingkat eceran seperti warung-warung di perumahan dan permukiman serta pedagang keliling, harga cabai melonjak lagi. Cabai merah biasa tercatat Rp73.000/Kg, cabai merah keriting Rp68.000-Rp70.000, cabai rawit hijau Rp67.000/Kg dan cabai rawit merah Rp69.000 per Kg.

Harga serupa juga terjadi di Pasar Baros, Anyer, Serpong, Pandeglang dan pasar lainnya. Web sistem informasi harga harian bahan pokok (SH2BP) milik Dinas Perdagagangan dan Perindustrian Banten menyebutkan, harga berkisar Rp65.000-Rp70.000 per Kg. (IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button