Lingkungan

BMKG Perkirakan Gelombang Tinggi 2,5 – 6 M, Termasuk Banten

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan perkiraan terjadi gelombang tinggi 2.5 – 6 meter pada periode 19 – 25 Januari 2023.

Siaran pers BMKG yang dikutip MediaBanten.Com, Sabtu (21/1/2023) menyebutkan, gelombang tinggi 4 – 6 meter diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Utara Natuna, Perairan Utara Anambas.

Sedangkan gelombang 2,5 – 4 meter terjadi antara lain di perairan Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa.

Khusus di perairan Lampung dan Selat Sunda terdapat aktivita Pelabuhan Penyeberangan Merak (Banten) – Bakauhuni (Lampung) yang dilayani kapal Roro yang cukup padat.

Gempang tersebut juga terjadi di Perairan Barat Kepuplaun Mentawai, Perairan Barat Kep. Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh hingga Nias, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai.

Perairan selatan Bali – NTB, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali – Alas – Lombok bagian Selatan, Perairan Kep. Subi – Serasan, Perairan Sangihe – Talaud, Laut Maluku Utara, Perairan Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera – Biak, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Sedangkan ptensi banjir pesisir atau rob yang diperkirakan terjadi 19 – 29 Januari 2023 bersamaan dengan fenomena super New Moon atau fase Bulan Baru dengan jarak terdekat bulan ke bumi (Periggee).

Banji rob diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Kep Riau, Pesisir Bangka Belitung, Pesisir Banten, Pesisir utara DKI Jakarta.

Kemudian Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Maluku Utara, Pesisir Maluku, Pesisir utara Papua dan Pesisir Papua Selatan.

Menurut BMKG, perkirakaan itu berdasarkan termonitornya dinamika atmosfer yang memicu potensi hujan lebat, yaitu Monsum Asia yang masih aktif di Asia.

Sementara itu potensi seruakan dingin dan aliran intas ekuator tidak terlalu aktif saat ini, tapi masih dapat meningkat dalam sepekan ke depan yang dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan awan hujan disekitar wilayah Indonesia.

Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin saat ini cukup aktif di wilayah timur Indonesia dan turut memicu potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan.

Pola Sirkulasi Siklonik terpantau di Selat Karimata, di Perairan Selatan dari Filipina, di Samudera Hindia Utara Papua, dan di Australia bag utara yang membentuk daerah pertemuan /perlambatan.

Kecepatan angin (konvergensi) terkonsentrasi di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, Jawa bagian barat hingga bagian utara, Nusa Tenggara, Kalimatan Selatan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian utara dan selatan.

BMKG minta berbagai pihak untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Lembaga ini juga minta dilakukan penataan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak memotong lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta memasifkan program penghijauan.

Juga diminta pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

BMKG minta pengguna transportasi seperti angkutan penyeberangan meningkatkan kewaspadaan sebagai adaptasi dan mitigasi kondisi cuaca. (INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button