Kesehatan

Cegah Covid 19, Pemkot Tangerang Kembali Tutup Taman Tematik

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali memperketat aktifitas masyarakat, salah satunya menutup taman dan ruang terbuka hijau, termasuk taman – taman tematik. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid19 yang angkanya di Kota Tangerang merangkak naik.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pertamanan Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar menjelaskan, kebijakan tersebut sesuai dengan surat edaran Walikota Tangerang dalam rangka penangangan pandemi Covid19.

Ada 27 taman tematik dan ruang terbuka yang kembali ditutup setelah sempat dibuka beberapa bulan paska kelonggaran kasus waktu lalu.

“Dengan berat hati hal ini harus kita lakukan demi kebaikan dan kesehatan masyarakat Kota Tangerang,” ujar Ubaidillah, kemarin.

Menurut Ubaidilllah, penutupan taman dan ruang terbuka hijau tersebut dilakukan hingga melihat situasi aman. Jika nanti dalam waktu ke depan dinilai sudah cukup aman maka tidak menutup kemungkinan akan dibuka kembali.

Untuk mengawasi situasi di lapangan, pihaknya sudah berkordinasi dengan SatpolPP serta akan menempatkan petugas khusus taman dalma memantau aktifitas, sehingga tidak terjadi kerumunan.

Masyarakat kami minta dapat memahami kondisi ini, karena demi kebaikan dan kesehatan bersama,”pungkasnnya.

Penambahan kasus Covid 19 di Kota Tangerang meningkat. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan kembali menerapkan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) di instansi pemerintah serta pembatasan hingga penutupan sementara fasilitas umum milik pemerintah daerah.

Sebelumnya, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengungkapkan hal tersebut sebagai bentuk langkah antisipasi lonjakan kasus sehingga tidak semakin tinggi (Baca: Kasus Covid 19 Naik, Kota Tangerang Terapkan WFH dan WFO).

“Mulai Senin agar kepala OPD mengatur pegawainya yang WFH dan WFO hingga 50%, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara,” tegas Wali Kota kepada media, Kamis (20/1/2022).

Pemkot berencana akan kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen setelah beberapa pekan menerapkan PTM 100 persen. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kluster covid19 di pendidikan.

“Kapasitas PTM akan kembali ke 50% seperti yang sebelumnya pernah diberlakukan,” ujar Walikota.

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, kini langkah sosialisasi sudah dilakukan sehingga dalam penerapnanya nanti dapat berjalan lancar. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button