Advetorial

Dinkes Banten Gelar Sosialisasi Penguatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Hamil dan Anak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten melaksanakan kegiatan Penguatan Kualitas Pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar APBD Tahun Anggaran (TA) 2024, yang digelar Aula Dinkes Banten, Rabu (6/3/2024).

Kegiatan Penguatan Kualitas Pelayanan ANC sesuai standar Provinsi Banten secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti, MARS.

Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti menyampaikan salah satu program prioritas pemerintah baik tingkat nasional maupun tingkat Kabupaten/Kota adalah meningkatkan kesehatan Ibu dan anak.

Tujuan kegiatan Penguatan Kualitas Pelayanan ANC, Ati mengatakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan juga bayi.

“Bagiamana kita bisa mencegah dan menurunkan prevalensi stunting yang ada di Provinsi Banten. Untuk bisa itu semua berawal, selain dari usia remaja yang kita tangani dan bagaimana kita memberikan pelayanan kepada ibu hamil,” katanya.

Ati Pramudji menjelaskan pelayanan kepada ibu hamil mulai dari upaya promotif sampai dengan upaya kuratif.

Dijelaskan Ati, upaya promotif edukasi pihaknya lakukan, kemudian preventif pencegahan dari mulai preventif primer seperti imunisasi, tetanus, toxoid, hingga sekunder yaitu deteksi dini.

Maka dari itu, untuk mempercepat kesehatan ibu dan anak ini bisa dilakukan pemeriksaan ANC. Jadi selama masa kehamilan mulai dari muncul Konsepsi sampai dengan sebelum melahirkan.

Kemudian, untuk pemeriksaan yang berawal hanya empat kali, kata Ati Pramudji, pihaknya tingkatkan menjadi enam kali agar sering memantau Antenatal Care pada ibu hamil.

Bukan hanya dari sekedar jumlahnya, Ati juga bagaimana kualitas daripada pemeriksaan Antenatal Care di masing – masing fasilitas kesehatan.

Ati Pramudji juga mencontohkan untuk pemeriksaan ANC pertama diwajibkan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, maupun rumah sakit yang memiliki laboratoriumlengkap.

“Karena di pemeriksaan pertama itu kita akan deteksi, apakah ada penyakit – penyakit tertentu, atau potensi faktor resiko yang berpengaruh pada perkembangan janin. Jika ada, kita akan tata laksana dengan baik, sesuai standar,” kata Ati.

Oleh karena itu, Ati mengajak kepada seluruh ibu hamil yang ada di Provinsi Banten untuk mengakses ANC di Puskesmas maupun di rumah sakit.

Tak hanya itu, fasilitas di puskesmas dan rumah sakit sangat berkualitas karena sudah disiapkan sarana dan prasarana, baik oleh kabupaten/kota maupun bantuan dana penganggaran untuk alat – alat kesehatan baik dari pusat maupun provinsi.

“laboratoriumnya lengkap, kemudian pemeriksaan USG. Jadi USG tidak hanya di rumah sakit tetapi di puskesmas juga ada,” jelasnya.

Selain pemeriksaan di laboratorium, Ati pun meminta para ibu hamil melakukan pemeriksaan USG supaya bila ada penyakit tertentu atau berpotensi pada kehamilan langsung diatasi.

Kemduain ANC kedua dan ketiga serta selanjutnya bisa dilakukan di bidang praktik atau dokter praktik. Untuk yang ANC kelima, Ati meminta para ibu hamil diwajibkan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana laboratorium dan USG.

“Ini diulang lagi, apakah kemarin yang kita lakukan tata laksana sudah ada jauh perbaikan karena kita akan mempersiapkan persalinan. Nah dari hasil pemeriksaan USG, bisa dilihat apakah nantinya persalinannya normal atau tidak” jelasnya.

Jika tidak bisa melahirkan secara normal, maka ada perencanaan persalinan secara seksio jika seksio maka akan perencanaan persalinan rujukan ke rumah sakit.

Ati juga berharap, dengan perencanaan yang sudah dilakukan oleh pihaknya bisa menurunkan dan mencegah kematian ibu, dan para ibu hamil bisa melahirkan secara normal dan sehat.

“Sehingga kita masih berusaha terus bagaimana kematian ibu dan bayi di Provinsi Banten ini bisa menurun. Kita pasti bisa,” jelas Ati. (Adv Dinas Kesehatan Provinsi Banten)

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button