Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BP SDM ESDM) bersama PT PLN (Persero) mendatangani kerja sama peningkatan kapasitas SDM dalam bidang energi terbarukan.
Penandatanganan tersebut dilakukan Kepala BP SDM ESDM, Prahoro Yulijanto dan Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo yang disaksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara The 11th EBTKE Conex 2023 di Tangerang, Rabu (12/07), dikutip dari laman resmi BUMN, Jumat (14/07).
Lingkup kerja sama meliputi pengembangan SDM melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pemagangan, dan asesmen. Termasuk juga penyediaan jasa teknologi dan jasa konsultan.
Kedua pihak pun sepakat berpartisipasi bersama pada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dikatakan Arifin Tasrif, perlu kolaborasi bersama dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 mendatang.
Senada dengan hal itu, Indonesia pun memiliki target Indonesia Emas pada tahun 2045 yang membutuhkan SDM yang mumpuni dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.
“Kita punya target Indonesia Emas 2045. Kita punya SDA besar, mineral – mineral penting kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan transisi energi menumbuhkan ekonomi,” kata Kementerian ESDM.
Sementara itu, Dirut PLN menilai dalam hadapi agenda transisi energi PLN tidak hanya membutuhkan teknologi dan pendanaan.
Menurut dia, kesiapan SDM untuk menjalankan program transisi energi pun merupakan komponen yang utama.
PT PLN (Persero) juga mengirimkan SDM terbaiknya untuk menimba ilmu ke luar negeri. Dengan kolaborasi beberapa lembaga internasional, seperti USAID, United Nations Office for Project Service (UNOPS).
Editor : Abdul Hadi
