Peristiwa

Gempa Bumi di Cianjur, Kemenkes Kirim 22 Tenaga Kesehatan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memobilisasi tenaga kesehatan dan logistik kesehatan sebagai langkah tanggap untuk menangani korban bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur dan sekitarnya, Senin (21/11/2022).

Juru bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengatakan, gempa bumi ini mengakibatkan korban luka serta meninggal di Kabupaten Cianjur, dan terdapat korban luka di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor.

“Terdapat kerusakan di sejumlah fasilitas pelayanan Kesehatan. Saat ini masih dalam pendataan Kemenkes,” ujar Syahril, yang dikutip dari Kemkes.go.id, Kamis (24/11/2022).

Berdasarkan laporan yang diterima, gempa terjadi pukul 13.21 WIB dengan kekuatan magnitude 5,6 di darat dengan kedalaman 10 Km yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Data populasi penduduk menurut BPS Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022), terdapat sekitar 169 ribu orang terdampak, 5 ribuan orang pengungsi yang tersebar di beberapa titik.

Kemenkes telah memobilisasi sejumlah tenaga kesehatan antara lain dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan (Biddokes) 22 tenaga kesehatan dan 1 ambulans.

Hal itu dari Kantor Kesehatan Pelabuhan 26 tenaga kesehatan dan 3 ambulans, RSUP Hasan Sadikin siap mengirimkan tim dan menyiapkan UGD untuk melayani pasien dari Cianjur.

Kemudian, dari IDI 3 dokter spesialis bedah, 1 tim medis dan 1 ambulans, dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) 3 dokter spesialis bedah ortopedi, dan 5 petugas PSC (Public Safety Center) 119.

Kemenkes juga memobilisasi logistic kesehatan berupa tenda rangka ukuran 612 meter, velbed, kit operasional HEOC, obat-obatan, masker, masker anak, APD, oksigen konsentrator, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, family kit.

Adapun prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan, bagi korban luka ringan dan dapat dilakukan rawat jalan, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr. Hafiz.

Untuk pasien dengan kondisi luka sedang, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Lapangan TNI.

Sementara pasien yang memerlukan pengobatan dengan segera karena kondisi yang kritis dan membutuhkan operasi besar, dimobilisasi ke 3 rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin Badung, RSUD Kota Bogor, dan RS Sukabumi

(*/Editor: Abdul Hadi)

Abdul Hadi

Back to top button