Peristiwa

Harga Pertamax Resmi Turun Jadi Rp 12.800 Mulai Hari Ini

PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi untuk produk Pertamax menjadi Rp 12,800 per liter hari ini, Selasa (03/1/2022).

Penurunan harga BBM tersebut berlaku untuk produk Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite dan Pertamina Dex.

Penurunan harga Bahan Bakar Minyak non subsidi tersebut berlaku mulai Selasa, 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat konferensi Pers.

Harga BBM Pertamax turun Rp 1.100 per liter menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter pada periode Desember 2022.

Sementara untuk Pertamax Turbo turun Rp 1.150 per liter menjadi Rp 14.050 per liter, dari sebelumnya Rp 15.200 per liter.

Selain itu, untuk produk Dexlite kini dibanderol dengan harga Rp 16.150 per liter, turun menjadi Rp 2.150 per liter dari sebelumnya Rp 18.300 per liter.

Sedangkan Pertamina Dex kini dibanderol Rp 16.750 per liter, turun menjadi Rp 2.050 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Mereka juga mengungkapkan bahwa penyesuaian harga BBM non subsidi biasanya dilakukan setiap sebulan sekali.

Nicke mengatakan, harga BBM jenis Pertamax Turbo dan Dexlite juga akan mengalami penurunan.

Sementara itu, harga BBM jenis solar dan Pertalite harganya akan tetap sama dengan sebelumnya.

“Demikian juga untuk produk – produk Pertamax Turbo dan juga lainnya, Dexlite ini juga akan turun sesuai dengan formula yang telah ditetapkan ESDM itu akan bersamaa,” katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, untuk Solar dan Pertalite tak mengalami penyesuaian harga lantaran merupakan bagian dari subsidi pemerintah.

“Solar dan Pertalite disubsidi oleh pemerintah besar sekali,” kata Nicke. (Sumber: Pertamina)

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button