Kesehatan

Hoax Vaksin HPV Disuntikan ke Anak Perempuan Jadi Mandul

Kementrian Kesehatan (Kemkes) memastikan viralnya vaksin HPV atau human papiloma virus yang disuntikan kepada anak permpuan menyebabkan kemandulan sebagai hoax atau kabar palsu.

“Imunisasi atau vaksin HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi.” Jelas dr Muhammad Syahril, Juru Bicara Kemkes dalam rilis Kemkes yang dikutip MediaBanten.Com, Kamis (12/10/2023).

Ada reaksi di lokasi suntikan dapat berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan. Timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung satu sampai tiga hari.

“Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi, ujar. Syahril.

Imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100% jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.

Komitmen Indonesia dalam pencegahan kanker serviks dibuktikan dengan masuknya Imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional sejak tahun 2023.

Sampai saat ini ada 135 negara yang memberikan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya. Di antaranya adalah Malaysia, Singapura, Amerika, Inggris, dan Perancis.

Imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat. Imunisasi diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus di sekolah.

Dikutip dari web siloamhospital.com, human papillomavirus atau HPV adalah jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi pada permukaan kulit, umumnya berupa kutil di beberapa area tubuh, seperti bahu, wajah, kaki, hingga area kelamin.

Selain itu, virus HPV adalah virus yang menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks pada perempuan. Meski begitu, infeksi virus HPV dapat menyerang siapa saja, baik pria (20-24 tahun) maupun wanita (16-19 tahun).

HPV adalah jenis virus menular yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Meski terkadang tidak menimbulkan gejala pada awalnya, namun ketika virus ini berhasil bertahan lama dalam tubuh akan berisiko memunculkan kutil di permukaan kulit. Tak jarang penyakit ini juga dikaitkan dengan gonore dan sifilis.

Penyebab infeksi HPV adalah virus human papillomavirus tipe 6,11,16, dan 18 yang sering kali mengakibatkan kutil kelamin dan kanker serviks.

Infeksi akibat HPV pada awalnya tidak menimbulkan gejala tertentu, namun kanker serviks atau kutil akan terbentuk setelah beberapa tahun terpapar virus HPV. (Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button