Peristiwa

Kecelakaan Pesawat di Korea Jadi Perhatian, Apa Penyebabnya?

Korea Selatan kembali menghadapi pahit setidaknya dua kecelakaan pesawat yang menjadi perhatian internasional.

Kejadian yang paling memilukan yakni pesawat Jeju Air Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024 lalu usai terbang dari Bangkok, Thailand.

Jeju Air mengalami kecelakaan pesawat mengerikan dan membuat 179 orang dari 181 penumpang termasuk awak kabin meninggal usai menabrak localizer.

Insiden itu masih dicari penyebab utamanya oleh pihak yang berwenang di Korea.

Selain Jeju Air, insiden pesawat Air Busan di Bandara Gimhae, Busan, Korea Selatan pada 28 Januari 2025 lalu mengalami kebakaran.

Pesawat Air Busan membawa 169 penumpang dan 7 kru kabin terbakar lebih dari separuh badan pesawat di bandara. Untungnya, seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

Dalam berita yang disiarkan oleh JoongAng Ilbo melaporkan bahwa Si Jago Merah melahap badan pesawat itu dari baterai powerbank punya penumpang yang disimpan dalam tas jinjing.

“Seorang pramugari sempat mencoba melakukan pemadaman api dengan alat pemadam kebakaran,” kata laporan tersebut.

Sementara itu, apakah boleh penumpang membawa powerbank ke dalam pesawat?

IATA atau International Air Transport Association melaporkan bahwa powerbank dengan kapasitas 100 Wh diperbolehkan untuk dibawa di bagasi.

Tentunya peraturan itu sudah sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) dan Transportation Security Administration (TSA).

Powerbank dilarang untuk dibawa ke dalam bagasi terdaftar demi kenyaman dan keamanan bersama.

Baterai cadangan yang lebih dari 160 Wh kapasitasnya ini tidak diperbolehkan dibawa dalam bagasi terdaftar.

Bila ingin tetap membawa, penumpang harus memasukkan baterai cadangan ini sebagai kargo sesuai dengan IATA.

Meski sudah ada larangannya, beberapa maskapai penerbangan mempunyai peraturan masing – masing.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button