Tausyiah

Mana Lebih Baik, Solat Ied di Masjid atau di Lapangan Terbuka

Solat Ied baik Iedul Fitri maupun Adha lebih baik di lapangan terbuka atau di masjid? Kedua lokasi ini memiliki kebolehan yang khas.

“Sebaiknya, solat ied digelar di masjid sesuai dalil-dalil yang ada, tapi boleh di lapangan jika kondisinya mengharuskan hal tersebut,” kata KH Matin Syarkowi, Pimpinan Ponpes Al Fathaniyah dalam Jurnalis Mengaji Lan Masyarakat yang digelar setiap Senin malam di Ponpes Al Fathaniyah, Tengkela, Kelurahan Tembong, Kota Serang.

Jurnalis Mengaji Lan Masyarakat dilandaskan pada pada Kitab Biyadul Mujtahdi karya Ibnu Rusyd atau dikenal di Eropa dengan nama Averroes. Kitab itu membahas perbandingan mazhab dalam berbagai perbedaan dan persamaannya.

Hadits dari Abu Said al-Khudri:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى. فَأَوَّلُ شَيْئٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَة، ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُوْمُ مُقَابِلَ النَّاسِ، وَ النَّاسُ جُلُوْسٌ عَلَى صُفُوْفِهِمْ، فَيَعِظُهُمْ وَ يُوْصِيْهِمْ وَ يَأْمُرُهُمْ. فَإِنْ كَانَ يُرِيْدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ، أَوْ يَأْمُرُ بِشَيْئٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ

“Rasulullah SAW biasa keluar menuju mushalla (tanah lapang/lapangan) pada hari Idul Fitri dan Adha. Hal pertama yang beliau lakukan adalah solat. Kemudian beliau berpaling menghadap manusia yang sedang duduk di shaf-shaf mereka. Lantas beliau memberi nasihat, wasiat, dan perintah. Jika beliau ingin mengutus satu utusan maka beliau memutuskannya. Atau bila beliau ingin memerintahkan sesuatu maka beliau memerintahkannya dan kemudian berpaling ….” (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa`i)

Kata KH Matin Syarkowi, tanah lapangan yang dimaksudkan dalam hadis itu masih merupakan bagian dari Masjid Nabawi di Madinah maupun di Mekkah.

“Kondisi masjid waktu itu tidak seperti sekarang, tetapi bangunan sederhana. Berdasarkan ilat ini, maka diutamakan di masjid. Namun jika diperkirakan tidak mencukupi, maka dibolehkan di lapangan,” katanya.

Imam Syafi’i berkata:

أَنَّهُ إِذَا كاَنَ مَسْجِدُ البَلَدِ وَاسِعاً صَلُّوْا فِيْهِ وَلاَ يَخْرُجُوْنَ…. فَإِذَا حَصَلَ ذَالِكَ فَالمَسْجِدُ أَفْضَلُ

”Jika masjid di suatu daerah luas (cukup menampung jamaah) maka solat lah di masjid dan tidak perlu keluar…. karena solat di masjid lebih utama.”

Saat Iedul Fitri dan Iedul Adha, seluruh umat Islam yang tidak ada uzur dianjurkan untuk keluar rumah, kecuali perempuan haid.

Perempuan yang sedang menstruasi memang dilarang solat tapi ia dianjurkan turut mengambil keberkahan momen tersebut dan merayakan kebaikan bersama kaum muslimin lainnya.

Hukum solat ied adalah sunah muakkadah (sangat dianjurkan). Rosulullullah sejak disyariatkan solat Ied pada tahun kedua hijriyah, tidak pernah meninggalkan solat ied hingga wafatanya.

Secara global syarat dan rukun solat ied tidak berbeda dari solat fardu lima waktu, termasuk hal yang membatalkan. Perbedaannya hanya pada waktu pelaksanaan dan takbiratul ikhrom terdapat perbedaan.

Perbedaan Imam Mazhab antara lain ada yang menyebut 7 takbir, termasuk takbir awal. Ada imam mazhab yang berpendapat 8 takbir, termasuk takbiratul ikhrom awal yang dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.

Perbedaan waktu pelaksanaan juga terjadi. Pada solat Iedul Fitri, waktunya dianjurkan agak lebih siang meski waktunya sejak matahari terbit hingga menjelang waktu dzhur. Ini untuk memberikan kesempatan bagi muslimin untuk menunaikan zakat fitrah.

Sedangkan solat Iedul Adha justru mengawali atau mempercepat waktu pelaksanaan solat, termasuk khutbah dengan tujuan memberikan kesempatan yang lebih luas waktunya kepada muslim yang hendak melaksanakan kurban.

Secara umum, urutannya adalah solat ied dua rokaat, kemudian dilakukan khutbah yang terdiri dari dua bagian.

Namun dibolehkan mendahulukan khutbah ied, baru dilaksanakan solat. Ini dilakukan Khalifah Utsman bin Affan. Karena banyak muslimin yang segera bubar (meninggalkan) begitu solat ied selesai, sebelum khutbah.

“Kalau nanti menemukan tata cara ritual ibadah Ied seperti itu, jangan dicaci, dimaki, dibidahkan atau dikafir-kafirkan. Sebab ada tuntunannya dari sahabat nabi, Utsman bin Affan,” kata KH Matin Syarkowi. (*/ Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button