Mana yang Lebih Baik Buka Puasa Pakai Air Hangat atau Dingin?

Saat buka puasa, banyak orang bertanya-tanya apakah lebih baik mengonsumsi air hangat atau air dingin terlebih dahulu.
Keduanya memiliki manfaat masing-masing, tetapi dari segi kesehatan, mana yang lebih baik?
Manfaat Minum Air Hangat Saat Buka Puasa
Air hangat lebih disarankan untuk berbuka puasa karena memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, antara lain:
Membantu Pencernaan
Air hangat membantu melebarkan pembuluh darah dan mempercepat penyerapan nutrisi dari makanan. Ini baik untuk menghindari gangguan pencernaan setelah seharian berpuasa.
Mengurangi Risiko Kejang Otot Perut
Setelah berpuasa, perut dalam kondisi kosong dan lebih sensitif. Air hangat lebih ramah terhadap sistem pencernaan dibandingkan air dingin, yang bisa menyebabkan kejang otot perut.
Menjaga Sirkulasi Darah
Air hangat membantu melancarkan aliran darah dan merilekskan otot, sehingga tubuh lebih mudah beradaptasi setelah seharian tidak makan dan minum.
Menghidrasi Tubuh dengan Lebih Baik
Air hangat lebih cepat diserap tubuh dan dapat membantu menggantikan cairan yang hilang selama puasa.
Efek Minum Air Dingin Saat Buka Puasa
Meskipun air dingin terasa lebih menyegarkan setelah seharian berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Menyebabkan Sakit Perut
Air dingin dapat membuat lambung berkontraksi secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan sakit perut atau kram.
Menghambat Pencernaan
Air dingin bisa memperlambat proses pencernaan dengan menyempitkan pembuluh darah di sistem pencernaan.
Meningkatkan Produksi Lendir
Air dingin dapat merangsang produksi lendir berlebih di tenggorokan, yang bisa menyebabkan batuk atau ketidaknyamanan.
Untuk berbuka puasa, air hangat lebih baik daripada air dingin karena lebih mudah diterima oleh tubuh dan membantu proses pencernaan.
Jika ingin minum air dingin, sebaiknya dilakukan setelah perut beradaptasi dengan makanan ringan terlebih dahulu. Dengan memilih air hangat, Anda bisa berbuka dengan lebih nyaman dan sehat.
Editor: Abdul Hadi