Mengenal Salafi, Kaum Yang Menganut Manhaj Salaf
Salafi adalah berasal dari istilah salaf. Secara terminologi sosial, salaf berasal dari Salaf As-Shalih yang merujuk pada tiga golongan generasi peradaban Islam terdahulu, yakni para sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin.
Secara sederhana, salafi merupakan golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah.
Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah sumber rujukannya memahami akidah dalam manhaj salaf yang terdiri dari Al-Qur’an, Hadis dan Ijma Salaful Salih atau Ulama Salaf.
“Secara person tiap mereka (selain Nabi) tidaklah maksum (terjaga dari kesalahan). Namun, jika Ulama Salaf telah sepakat (ijma’) tentang suatu permasalahan Dien (agama), maka ijma’ mereka itu tidak akan pernah salah. Karena umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam tidak akan pernah bersepakat dalam sebuah kesalahan/ kesesatan,” mengutip situs website resmi salafy.or.id.
Kaum salafi merupakan bagian dari umat Islam yang rujuka utamanya tetap Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Di kalangan umat muslim kebanyakan, mereka memiliki pemikiran untuk mencoba memurnikan kembali perintah Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.
Imam al-Safarani menjelaskan salah satu rujukan lain kaum salafi adalah mazhab Ahmad bin Hambali. Metodenya dilakukan bebas dari berbagai hal yang tidak dilakukan nabi Muhammad SAW (bidah), khurafat, dan syirik dalam Islam.
Penganut ajaran salaf mempercayai sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin yang hidup sampai batas 300 H adalah sebaik-baiknya generasi. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), kemudian yang setelahnya lagi (atba’it tabi’in), kemudian akan datang suatu kaum yang persaksiannnya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR. Imam Bukhari dengan sanad dari Abdullah bin Mas’ud).
(*/Editor: Abdul Hadi)