Pendaftaran Cagub dan Cawagub di KPU Banten Diwarnai Demo

Abdul Hadi28/08/2024

Demo warnai pendaftaran Cagub dan Cawagub Banten. Foto: Abdul Hadi — Pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur di KPU Provinsi Banten diwarnai oleh aksi unjuk rasa dari Eksekutif Kota Serang - Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EK-LKMD Serang), Rabu (28/8/2024). Para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi EK LKMND Serang menyoroti kegagalan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten sebagai penyelenggara pemilu. Mereka menganggap KPU Banten melakukan pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu 2024. Salah satu pendemo, Aji Maulana saat orasi mengatakan kasus itu terkait adanya kehilangan dokumen negara yang sangat penting, yaitu 20 C Hasil. "Ini seharusnya menjadi integral dari proses pemilu yang akuntabel dan transparan," jelasnya. Kehilangan dokumen, ucap Aji, merupakan hasil penghitungan suara yang berdampak pada integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap KPU Banten. "Ini sangat jelas, upaya penanganan yang dilakukan penyelenggara pemilu di Banten tak memenuhi standar yang diharapkan," ucapnya. Bahkan, proses investigasi dan tindakan yang dilakukan kedua lembaga itu tidak bisa memuaskan karena tidak adanya penjelasan yang memadai. Para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ini menuntut empat hal. Tuntutan itu mulai dari memberikan sanksi administratif dan non aktifkan. Tuntutan kedua, para mahasiswa meminta untuk menindak tegas KPU Kota Serang yang melanggar pasal 86 UU No 43 tahun 2008 tentang kearsipan. Selanjutnya, mahasiswa juga meminta untuk menindak tegas KPU Kota Serang yang melanggar pasal 504 dan 543 UU no 7 tahun 2017 tentang pemilu. Tuntutan yang terakhir diminta oleh mahasiswa yaitu meminta KPU Banten untuk menyelenggarakan pilkada jujur dan adil. Dengan tuntutan itu, mahasiswa mengajak seluruh pihak untuk peduli dengan demokrasi. Dalam aksi unjuk rasa itu, EK LKMD Serang melakukan aksi dengan cara membuat batu nisan dari kardus yang bertuliskan KPU. (Abdul Hadi)

Pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) di KPU Provinsi Banten diwarnai oleh aksi unjuk rasa dari Eksekutif Kota Serang – Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EK-LKMD Serang), Rabu (28/8/2024).

Para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi EK LKMND Serang menyoroti kegagalan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten sebagai penyelenggara pemilu, meskipun saat itu tengah ada acara pendaftaran Cagub dan Cawagub Banten.

Mereka menganggap KPU Banten melakukan pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu 2024.

Salah satu pendemo, Aji Maulana saat orasi mengatakan kasus itu terkait adanya kehilangan dokumen negara yang sangat penting, yaitu 20 C Hasil. “Ini seharusnya menjadi integral dari proses pemilu yang akuntabel dan transparan,” jelasnya.

Kehilangan dokumen, ucap Aji, merupakan hasil penghitungan suara yang berdampak pada integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap KPU Banten.

“Ini sangat jelas, upaya penanganan yang dilakukan penyelenggara pemilu di Banten tak memenuhi standar yang diharapkan,” ucapnya.

Bahkan, proses investigasi dan tindakan yang dilakukan kedua lembaga itu tidak bisa memuaskan karena tidak adanya penjelasan yang memadai.

Para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ini menuntut empat hal. Tuntutan itu mulai dari memberikan sanksi administratif dan non aktifkan.

Tuntutan kedua, para mahasiswa meminta untuk menindak tegas KPU Kota Serang yang melanggar pasal 86 UU No 43 tahun 2008 tentang kearsipan.

Selanjutnya, mahasiswa juga meminta untuk menindak tegas KPU Kota Serang yang melanggar pasal 504 dan 543 UU no 7 tahun 2017 tentang pemilu.

Tuntutan yang terakhir diminta oleh mahasiswa yaitu meminta KPU Banten untuk menyelenggarakan pilkada jujur dan adil.

Dengan tuntutan itu, mahasiswa mengajak seluruh pihak untuk peduli dengan demokrasi.

Dalam aksi unjuk rasa itu, EK LKMD Serang melakukan aksi dengan cara membuat batu nisan dari kardus yang bertuliskan KPU. (Abdul Hadi)