Hukum

Polda Banten Gelar Tes Kesamaptaan Jasmani Calon Siswa Bintara dan Tamtama

Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar tes kesamaptaan jasmani bagi calon siswa (casis) Bintara dan Tamtama Tahun Anggaran 2025 di Stadion Heroik Grup 1 Kopassus, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis (12/6/2025). Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari.

Tes dipimpin oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Banten, Kombes Pol M. Darwis Debby Hermawan, didampingi Dirsamapta Polda Banten AKBP Kukuh Priyo Taruno.

“Kegiatan tes kesamaptaan jasmani berlangsung selama tiga hari. Peserta terdiri dari 138 casis Bintara, yakni 117 pria (Polki) dan 21 wanita (Polwan), serta 20 casis Tamtama,” ujar Kombes Darwis.

Materi tes meliputi Samapta A berupa lari selama 12 menit, Samapta B yang mencakup pull up, sit up, push up, dan shuttle run, serta Samapta C yaitu renang sejauh 25 meter dan tes antropometri.

Polda Banten menegaskan pelaksanaan seleksi dilakukan secara BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).

Di akhir kegiatan, Kombes Darwis mengimbau para peserta untuk tetap serius dan optimis dalam menjalani proses seleksi.

“Saya harapkan seluruh peserta menanamkan rasa optimisme agar memperoleh hasil yang maksimal,” katanya.

Menurut catatan, tes kesamaptaan adalah serangkaian ujian fisik yang bertujuan untuk mengukur kesiapan jasmani, kebugaran, kekuatan, dan ketahanan seseorang.

Kata “kesamaptaan” berasal dari kata “samapta” yang berarti siap atau siap siaga. Tes kesamaptaan bertujuan untuk memastikan bahwa seseorang memiliki kondisi fisik yang siap menghadapi tantangan yang ada.

Tes ini sering kali menjadi persyaratan dalam seleksi beberapa jabatan, termasuk CPNS, PPPK, TNI, Polri, dan sekolah kedinasan tertentu.

Tes kesamaptaan dilakukan untuk menilai kemampuan fisik seseorang untuk memenuhi tugas-tugas tertentu yang membutuhkan stamina dan kekuatan prima.

Untuk tes kesamaptaan merupakan tes fisik atau tes kesehatan yang diikuti calon pelamar meliputi lari, push up, sit up, pull up dan chining (Pull-Up Bagi Wanita), dan shuttle run.

Untuk lari dilakukan selama 12 menit bagi pria dengan minimal jarak tempuh 1200 meter. Sedangkan untuk wanita lari lebih lama 2 menit yakni 14 menit dengan minimal jarak tempuh 1200 meter.

Untuk push up, Laki-Laki sebanyak 35 sampai 40 kali, dan standar push up untuk wanita antara 30 sampai 35 dengan waktunya sekitar 1 menit.

Kemudian Sit Up adalah gerakan duduk kemudian bangun. Test ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan serta fleksibilitas otot perut. Standar untuk Laki-Laki 35-40 kali, standar untuk wanita 30 kali dengan waktu 1 menit.

Untuk Pull up adalah gerakan dengan cara seperti bergantung pada tiang horizontal kemudian menarik badan ke atas sampai dagu melewati tiang itu dan kembali turun sampai tangan lurus dengan standar untuk laki-laki 10 kali. (Abdul Hadi)

Abdul Hadi

Back to top button