Lingkungan

Status Siaga, Erupsi Gunung Anak Krakatau Masih Berlangsung

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih menunjukan aktivitas erupsi, Rabu (29/11/2023). Hingga pukul 13.00 WIB, letusan teramati dengan ketinggian 150 – 300 meter dari puncak gunung dan kolom abu berwarna kelabu.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementrian ESDM mengimbau Masyarakat /pengunjung /wisatawan atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

PVMBG Kementrian ESDM menyebutkan, gunung api yang berada di Selat Sunda sebagian terlihat jelas dan sebagian tertutup kabut.

Asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Cuaca mendung pada pagi hingga hujan, angin lemah ke arah barat dan suhu udara sekitar 27,7 derajat celcius. Kelembaban tercatat 58 – 62 %.

Sehari sebelumnya atau tanggal 28 November 2023, gunung api tersebut juga mencatat 3 kali gempa erupsi dan 1 kali gempa trermor terus menerus.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.

Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut. Suhu udara sekitar 27.6-27.7°C. Kelembaban 58-62%. Letusan teramati dengan tinggi 150-300 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Selasa, mengatakan erupsi masih sering terjadi pada Selasa pagi hingga malam ini, demikian dilansir Kantor Berita Antara.

PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Selasa (28/11/2023) pukul 00.00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 mm di atas puncak, dan dari permukaan laut kurang lebih 2.157 m kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Kemudian terjadi erupsi kembali pukul 06.29 WIB, pukul 09.06 WIB, dan 09.14 WIB dengan ketinggian kolam abu bervariasi dari 800 meter 1.000, hingga 1.500 meter.

Selanjutnya erupsi kembali pada pukul 10.51 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik 1.500 meter dari atas puncak gunung api di Selat Sunda.

Erupsi kembali pukul 11.38 WIB, ketinggian abu 800 meter, lalu 13.21 WIB, erupsi tinggi abu 1.000 meter, dan 16.06 WIB ketinggian lontaran abu 600 meter.

Gunung api di Selat Sunda itu pada pukul 18.40 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, tinggi lebih kurang 600 m.

Pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya.

Gunung api di Selat Sunda itu telah erupsi sebanyak 25 kali terhitung sejak tanggal 26 November pagi sampai dengan 28 November 2023 malam. (Berbagai sumber / Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button