Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah minta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwing Cisadane (BBWS C2), pengelola Bendungan Pasar Baru memperbaiki kebocoran terjadi di Pintu Air 10.
Kebocoran itu menyebabkan menurunnya bahan baku bagi Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM Tirta Benteng untuk meproduksi air bersih bagi warga Kota Tangerang.
“Tadi saya sudah menelepon Kepala BBWS C2, Pak Bambang Heri Mulyono, dan saya sudah meminta agar perbaikan segera dilakukan secepatnya,” kata Arier R Wismansyah, Walikota Tangerang dilsansir Web Pemkot Tangerang, dikutip MediaBanten.Com, Sabtu (22/7/2023).
Walikota Tangerang itu memang meninjau kerusakan yang terjadi di Bendungan Pintu Air 10, Pasar Baru, Kota Tangerang yang disinyalir menjadi penyebab berkurangnya suplai bahan baku air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng.
Akibat kerusakan bendungan itu menyebabkan produksi air bersih untuk masyarakat Kota Tangerang mengalami penurunan.
Setelah Arief R Wismansyah mencek di Bendungan Pintu Air 10, ternyata 4 pintu mengalami kerusakan. Akibatnya debit air Sungai Cisadane yang harusnya masuk ke tempat penampungan malah terus mengalami penurunan.
Otomatis suplai bahan baku air untuk PDAM pun juga jadi berkurang.” ungkap Walikota saat meninjau Bendungan Pintu Air 10, Pasar Baru.
“Apalagi sudah memasuki kemarau, dikhawatirkan suplai air bersih untuk masyarakat bisa berkurang jika tidak segera diperbaiki,” kata Arief.
Arief, juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk terus berkoordinasi dengan pihak BBSW C2 dan PDAM terkait inventarisasi dan fasilitasi berbagai sarana pendukung agar proses perbaikan dapat berjalan optimal dan cepat.
“Tolong ya Kadis PU kerahkan juga petugasnya untuk membantu, koordinasikan juga dengan PDAM. Inventarisir dan laporkan terus update dan perkembangannya,” pungkasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Doddi Effendy menjelaskan bahwa akibat dari kerusakan yang terjadi di pintu air 10 tersebut mengakibatkan produksi air bersih PDAM Tirta Benteng kota Tangerang berkurang sampai 40%.
“Ketinggian air normalnya itu di atas 13 meter sekarang tinggal 10 meteran. Ini berpengaruh ke intake PDAM yang produksinya menurun sampai 60%,” jelasnya. (Iqbal Kurnia)
Editor Iman NR
