Edukasi

Wagub Banten Minta Diperkuat Pendidikan Multikultural

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta menguatkan pendidikan multikultural, khusus di Banten. Pendidikan ini mengedepankan toleransi terhadap perbedaan atau menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etinis dan suku.

Demikian disampaikan Wagub Banten, Andika Hazrumy dalam pemaparan 4 pilar kebangsaan dalam pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta tahun 2021 secara virtual, Kamis (19/8/2021). Pengenalan kampus itu dibuka Dekan FKIP Untirta, Dase Juansyah di Kampus Untirta di Sindangsari, Kabupaten Serang.

Andika mengatakan, pendidikan multikultural merupakan satu bidang yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah. Pendidikan yang berkualitas akan mengantarkan suatu daerah menjadi maju, makmur dan sejahtera. Pendidikan juga merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Andika meyakini, pendidikan multikultural dapat menurunkan angka kemiskinan dan keterbelakangan, serta merupakan jalan meraih kesejahteraan. Kualitas sumber daya manusia berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, sehingga semakin baik tingkat kualitas modal manusia (human capital) akan semakin baik pula tingkat kesejahteraan.

“Karena peran pentingnya, peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Banten yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022,” kata Andika.

Menurut Andika, Pemprov Banten berupaya memberi layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan warga masyarakat. Salah satu program prioritas Pemprov Banten saat ini adalah meningkatkan aksesibilitas dan pendidikan yang berkualitas.

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas dapat dilakukan di antaranya dengan penjaminan mutu pendidikan. Pelaksanaannya manajemen berbasis sekolah dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan. Standar itu guna terbentuknya sekolah berbasis mutu. Sedangkan peningkatan kapasitas SDM pendidikan melalui pelatihan kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan.

Andika melanjutkan, perlu dilakukan pengembangan pembelajaran yang berkualitas melalui kurikulum yang andal serta tenaga pendidik yang profesional dan kompeten.

“Karena itu, penyelenggaraan pendidikan tenaga pendidik harus mengutamakan pembaharuan, inovasi dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa,” imbuhnya.

Peningkatan pendidikan agama dan pendidikan karakter melalui penciptaan lingkungan pendidikan berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan serta penegakan disiplin dalam pengelolaan pendidikan, juga disebut Andika sebagai sebuah keharusan.

Menurutnya, pendidikan karakter merupakan sebuah investasi yang memiliki peranan strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Kata Andika, perlu dilakukan penyediaan bantuan pendidikan untuk meringankan biaya pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan kepada penduduk tidak mampu atau melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) serta bantuan peningkatan prestasi melalui beasiswa.

“Terakhir, penyediaan guru yang berkualitas dan penempatan yang merata. Hal ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan profesionalisme guru, distribusi dan pemerataan guru, peningkatan kesejahteraan guru, serta revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),” pungkasnya. (Rilis Biro Adpim Pemprov Banten / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button