Quipper School Bantu 177 Ribu Guru Hadapi Era Digitalisasi
Quipper School telah berkomitmen untuk mendorong efektivitas dan efisiensi kenerja guru – guru Indonesia dengan teknologi lewat Quipper School Premium (QSP).
Sejak 2020, teknologi tersebut telah digunakan lebih dari 177 ribu di 195 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (30/11/2022), puluhan webinar pelatihan juga telah diikuti secara antusias lebih dari 3 ribu sekolah yang ada di Indonesia.
Pandemi Covid-19 juga menjadi titik balik perjuangan guru yang ada di Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi.
Tantangan untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna secara online atau daring semakin besar.
Hal itu ketika guru – guru yang ada di Indonesia masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Berdasarkan data Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) pada tahun 2018, hanya 40 persen guru Indonesia yang siap menggunakan teknologi.
Kendati demikian, berkat kegigihan belajar yang tinggi, kini guru di Indonesia mampu beradaptasi dengan era digitalisasi.
Manager Quipper School Premium, Riza Purnama mengungkapkan rasa bangga atas semangat guru – guru hebat di Indonesia mampu beradaptasi dengan tekonologi meski adanya berbagai keterbatasan.
Riza juga memberi pesan terhadap guru agar selalu berinovasi menggunakan teknologi meskipun sudah Pembelajaraan Tatap Muka (PTM).
Dalam rangka peringati Hari Guru Nasional, Riza juga mengaku bangga terhadap 177 ribu guru hebat di seluruh Indonesia yang sudah mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi.
Hal tersebut salah satunya menggunakan Quipper School Premium (QSP). Dia juga percaya bahwa penggunaan teknologi dapat merpemudah guru dalam menciptakan pembejalaran yang efektif dan efisien.
Riza juga berharap kedepannya, banyak guru dan sekolah yang berinovasi menggunakan teknologi dalam PTM.
Lebih lanjut, kata Riza, tentunya dengan tetap mengingat bahwa teknologi hadir bukan untuk menggantikan peran guru.
Melainkan sebagai alat untuk mendukung kinerja guru agar proses pembelajaran menjadi semakin baik.
Kesuksesan literasi teknologi guru juga tak lepas dari peran penyedia layanan teknologi pendidikan.
QSP yang dirancang untuk mendukung setiap tahap pengajaran tidak hanya memberikan teknologi yang mudah dipahami guru.
Akan tetapi, juga layanan konsultasi agar guru bisa memaksimalkan penggunaan teknologi.
Para pengajar juga dapat menganalisis kebutuhan siswa lewat tes kognitif dan afektif, merancang pembelajaran.
Selain itu dapat mengembangkan instrument penilaian, menggelar ujian PTS, PAS, dan PAT secara online.
Kemudian, memonitor proses pembelajaran dengan mengakses laporan aktivitas siswa dan guru.
(*/Editor: Abdul Hadi)