Penghujung Tahun, Kota Serang Alami Inflasi dari Berbagai Sektor
Mendekati di penghujung tahun 2022, Kota Serang mengalami kenaikan inflasi pada kuartal bulan November 2022 berdasarkan Year Of Year sebesar 7,56 Persen. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,26.
Untuk Kota Serang sendiri terkait inflasi sudah dalam pembahasan ditingkat Provinsi, terdapat beberapa daerah di Provinsi Banten dari masing masing Kabupaten dan Kota termasuk Kota Serang masih terbilang cukup tinggi Inflasi daerahnya.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional terkait Pencegahan Inflasi Daerah di Akhir Tahun.
Rapat tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dilaksanakan secara Zoom Meeting di Comand Workspace Diskominfo Kota Serang, Senin (5/12/2022).
Yudi mengatakan, bahwa Inflasi Kota Serang dibulan November ini mengalami angka kenaikan dari Year Of Year (DoY) sebesar 7,56 Persen, Year to Date (YtD) sebesar 6,77 Persen dan dari Month to Month (MtM) sebesar 0,21 Persen
“Sebenarnya kalau dilihat, kita cukup tinggi Inflasinya, namun ternyata pergerakannya ada daerah lain yang masih tinggi, disamping itu tetap kita harus terus mengupayakan agar kebutuhan sembako di kota serang terkendali,” ucapnya.
Yudi menjelaskan, Kota Serang mengalami kenaikan inflasi sekitar 0,02 Persen dari yang sebelumnya 7,54 Persen menjadi 7,55 Persen yang disebabkan dari beberapa faktor.
“Ada beberapa yang ikut mendorong inflasi di Kota Serang seperti telur ayam, beras, rokok keretek filter, tomat, minyak goreng, tarif parkir, pengharum cucian, sabun mandi dan ongkos jait,” jelas Yudi.
Adapun untuk tarif angkutan dalam kota yang sebelumnya sempat naik, saat ini tarif angkutan dalam kota tidak tercantum kembali, dalam artian Inflasi Tarif Angkutan dalam Kota sudah menurun.
“Mungkin pada saat itu belum ada koordinasi lebih lanjut terkait kesesuaian tarif. Namun untuk saat ini Inflasi tarif angkutan dalam kota tidak tercantum kembali,” ucap Yudi
“Artinya kebijakan pemda terkait tarif, sudah mulai tersosialisasikan mungkin salah satunya, kalau kemarin mungkin belum tersosialisakan karna tarifnya ngga jelas, udah bayar tinggi tapi ngga ada pengendalian,” sambungnya.
Adapun untuk menjelang datangnya hari Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Serang terus melakukan Antisipasi jelang Nataru.
Hal ini agar tetap melakukan monitoring evaluasi terhadap perkembangan kesediaan sembako di Kota Serang.
“Jadi kalau ada hal-hal yang sedikit bergerak kita segera menyampaikan laporan kepada yang terkait, semisal beras kita lapor ke bulog agar menurunkan beras, atau minyak, Kemudian kita akan terus melakukan operasi pasar sesuai dengan yang diagendakan oleh Pemerintah daerah,” tutupnya.
(Aden Hasanudin / Editor: Abdul Hadi)