Aplikasi & OS

Aplikasi TikTok Diblokir AS, Dicurigai Beri Data Pribadi ke China

Aplikasi TikTok, platform media sosial dari China mendapat tekanan luar biasa dari Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya karena dicurigai mengumpulkan informasi pribadi untuk kepentingan pemerintah China.

Tekanan besar itu muncul setelah TikTok menjadi aplikasi yang melesat booming di berbagai negara, baik untuk menaikan populeritas individu atau perusahaan, tempat berjualan atau mendapat tambahan penghasilan dari aplikasi itu sendiri.

Selain larangan di AS, larangan serupa berumucul di sejumlah negara Uni Eropa, Inggris, Kanada dan terkhir India.

Pemerintah AS memastikan aplikasi ini mengumpulkan data pribadi yang sensitif dan khawatir diberikan kepada Pemerintah China.

Amerika Serikat mengatakan data tersebut dapat digunakan untuk memata-matai warga AS, atau untuk menyebarkan propaganda. AS juga sebelumnya telah melarang penggunaan TikTok dari semua perangkat pemerintah.

Toko Aplikasi

TikTok berkeras bahwa mereka beroperasi layaknya perusahaan media sosial lainnya dan mengatakan tidak akan pernah mematuhi perintah untuk mentransfer data pengguna ke pejabat China.

Jalan yang paling mungkin untuk memaksa pelarangan aplikasi ini oleh pemerintah AS adalah dengan meminta toko aplikasi seperti yang dioperasikan Apple dan Google agar menghapus TikTok dari platform mereka.

Itu berarti orang-orang tidak bisa lagi mengunduh aplikasi dengan cara biasa, namun pengguna yang sudah memiliki aplikasi tersebut akan tetap bisa menyimpannya di ponsel mereka.

Seiring waktu, aplikasi itu akan berhenti menerima pembaruan yang bisa menyebabkan masalah bagi pengguna.

Pengaturan toko aplikasi seperti Apple dan Google bisa diubah tergantung wilayah. Di sebagian besar perangkat seluler memungkinkan mengakses aplikasi dari negara lain – meskipun hal ini mungkin melanggar persyaratan layanan aplikasi yang diunduh, atau perangkat itu sendiri.

Bisa juga memasang aplikasi yang diunduh dari internet, bukan dari toko aplikasi dengan memodifikasi perangkat, kendati ini bakal melanggar undang-undang hak cipta.

Pada akhirnya, Apple dan Google dapat memutuskan untuk mengirim pembaruan ke perangkat milik AS yang secara khusus menghentikan aplikasi TikTok agar tidak berfungsi sama sekali.

Influencer AS, Charli D’Amelio, ingin menghindari larangan penggunaan TikTok, dia memiliki 150 juta pengikut di TikTok seperti dirilis BBC Indonesia, dikutip MediaBanten.Com, Sabtu (25/3/2023).

Ketika pemerintah India melarang TikTok, pemerintah setempat memerintahkan penonaktifan unduhan dan mendesak agar penyedia layanan internet (ISP) memblokir aplikasi tersebut.

Langkah tersebut membuat orang-orang kesulitan mengakses aplikasi atau situs web dari sebagian besar ISP di India – meskipun ada beberapa celah.

Beberapa orang menggunakan VPN – atau jaringan pribadi virtual – yang merupakan koneksi aman antara perangkat Anda dan komputer lain melalui internet, yang membuat seolah-olah berada di negara atau wilayah yang berbeda. Tapi cara ini mungkin tidak cukup untuk menghindari larangan.

Menurut halaman bantuan di TikTok, aplikasi ini mengumpulkan informasi tentang perkiraan lokasi Anda dengan memeriksa kartu Sim dan alamat IP Anda.

Dengan kata lain, jika nomor telepon perangkat Anda dimulai dengan +1, TikTok tahu Anda berada di AS dan bisa memblokir perangkat Anda ketika mengakses aplikasi tersebut.

Namun demikian, tidak diketahui apakah TikTok akan memilih untuk melarang pengguna memakai aplikasinya.

China menuduh AS menyebarkan disinformasi dan menekan TikTok, serta mengatakan pemerintah AS berlebihan ketika memerintahkan pegawai federal menghapus TikTok dari semua perangkat pemerintah.

“Betapa tidak yakinnya negara adikuasa dunia seperti AS sehingga takut pada aplikasi favorit anak muda seperti ini?” kata juru bicara Mao Ning. (BBC Indonesia / INR)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button