Arfina Ngabuburit, Sosialisasikan Pengurangan Kantong Plastik
Ketua Ikatan Keluarga Anggota DPRD (IKAD) Kota Serang, Arfina Budi Rustandi ngabuburit mengunjungi pusat kuliner jajan buka puasa di Islamic Masjid Agung Ats-Tsauroh, Kota Serang, Sabtu (25/3/2023). Sekaligus menyosialisasikan pengurangan penggunaan kantong plastik.
Arfina yang merupakan istri dari Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi datang ditemani sang anak. Mereka berkeliling mencari makanan khas Kota Serang.
Arfina Rustandi mengatakan, sengaja datang ke tempat kuliner untuk makanan khas Kota Serang yang dirinya gemari adalah sate bandeng, dan juga yang manis manis.
“Makanan yang manis-manis, dan sate Bandeng adalah kegemaran saya. Ada banyak otak-otak,” ujar Arfina Rustandi.
Arfina Rustandi mengakui, sengaja datang ke tempat kuliner untuk mencari makanan favorit sang suami Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi yakni ketan bintul.
“Sebenarnya saya juga masak di rumah, jadi kita cari cemilan aja. Dan bapak Budi Rustandi menitip ketan bintul, karena itu makanan favorit,” paparnya.
Tak lupa, dalam kunjungannya kali ini, dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat penggunaan kantong plastik.
“Selain belanja kuliner, kami juga mengkampanyekan tentang penggunaan kantong plastik, agar ramah lingkungan, makanya saya belanja bawa kantong sendiri bukan dari plastik,” tutupnya.
Menurut catatan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah menguji coba gerakan pengurangan penggunaan kantong plastik, di antaranya menerapkan pembayaran. Dengan berbayar, diharapkan penggunaan plastik akan berkurang.
Uji coba ini dilakukan tahun 2016 diberlakukan di ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).
Ada 22 kota yang siap menerapkan kebijakan tersebut, yaitu Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, DKI Jakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Denpasar, Kendari, Ambon, Jayapura, dan Papua.
Berdasarkan survey yang dibuat oleh Kementerian LHK didapatkan persepsi publik tentang penerapan kebijakan kantong berbayar yang disetujui oleh mayoritas (87,2%) responden yang sejak tanggal 5 Februari 2016 hingga hari ini sudah diikuti oleh 7.974 orang responden.
Namun gerakan anti kantong plastik sekali pakai ini mulai berkurang, bahkan jarang terdengar di ritel-ritel.
Padahal fakta sampah nasional sudah cukup meresahkan, yaitu bahwa Indonesia adalah peringkat kedua di dunia penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.
Selain itu juga sampah plastik hasil dari 100 toko /gerai anggota APRINDO selama 1 tahun akan menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik yang berarti sama dengan luasan 65,7 Ha kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepakbola. (Aden Hasanudin)
Editor Iman NR