Sosial

Bau Busuk, Warga Griya Sukses Desak Pemkot Serang Tutup Rumah Maggot

Warga Komplek Griya sukses, kelurahan Serang, Kecamatan Serang, mengeluhkan adanya Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) Sepang rumah maggot Serang.

Pasalnya, sampah di TPS3R Sepang tersebut menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu warga sekitar.

Bahkan, keberadaan TPS3R di kawasan komplek Griya Sukses itu, menyebabkan dua balita mengalami sakit, sehingga harus dirawat karena terdiagnosis infeksi bakteri dari lalat hijau.

Salah satu warga Komplek Griya sukses, Dwi Nopriyadi Atmawijaya mengatakan, keberadaan TPS3R di komplek Griya Sukses menganggu dan merugikan warga sekitar.

Karena, tidak ada dampak positif manfaat bagi warga sekitar, justru malah merugikan masyarakat yang menimbulkan bau menyengat.

Ditambah, di TPS3R terdapat peternakan bebek yang juga menimbulkan bau yang menyengat.

“Kami menyakini tidak ada yang dapat menghilangkan bau sampah. Bahkan kami menyakini TPS3R ini tidak ada izin amdal yang secara konferensif,” ucapnya, Selasa (12/12/2023).

“Apapun alasannya keberadaan TPS3R rumah maggot ini mengganggu kesehatan dan pencemaran udara, sehingga warga meminta TPS3R untuk ditutup,” lanjutnya

Dwi menceritakan, awalnya keberadaan TPS3R sejak 2020 menyakini masyarakat sekitar tidak menimbulkan bau, namun lama kelamaan menimbulkan bau menyengat.

“Warga sekitar ibu ibu pernah juga mendemo di TPS3R, artinya warga sekitar menolak keberadaan TPS3R rumah maggot, apalagi berada di tengah tengah permukiman warga,” paparnya.

Warga lainnya, Raden Mochammad Dwi Jayana Salat menambahkan, keberadaan TPS3R rumah maggot ini tidak etis berada di permukiman warga. Terlebih menimbulkan bau tak sedap, sehingga banyak lalat hijau masuk kerumah warga.

“Padahal di rumah saya jarang masak, tapi kenapa banyak lalat hijau, ini dampak adanya TPS3R, secara tidak langsung merugikan, tidak ada kontribusi, tidak ada penghijauan. Intinya warga tetap menolak, tidak ada manfaatnya keberadaan TPS3R ini,” tegasnya

Sementara, salah seorang penjaga TPS3R rumah maggot, Walid menuturkan bahwa sampah yang mereka tampung itu merupakan sampah-sampah organik yang berasal dari rumah makan yang ada di Kota Serang. Sampah-sampah yang diambil manfaatnya itu akan dibuang ke Cilowong.

Walid juga mengakui bahwa pihaknya kerap mendapat protes dari warga yang merasa terganggu dengan aroma bau dan lalat dari rumah maggot yang dikelolanya itu.

“Kemarin memang ada beberapa kantong sampah yang tercecer di luar, tapi tanahnya bekas tumpahan sampah sudah disemprot, sudah gak ada lalat di luar,” ujarnya.

Walid menerangkan, bangunan TPS3R itu merupakan milik Pemkot Serang. Sementara pengelolaan sampah dan budidaya magot dikelola secara mandiri oleh komunitas.

“Daripada terbengkalai, ini tempat dimanfaatkan oleh kami. Sampah-sampah organik yang akan dibuang ke Cilowong, kita ambil, kita konversikan untuk pakan magot,” pungkasnya.

Aden Hasanudin / Editor : Abdul Hadi

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button