Lingkungan

Ditangkap, Monyet Liar Yang Serang Warga Perumahan di Pejaten

Warga di Perumahan Media Raya, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang dikagetkan serangan monyet liar. Tiga warga setempat mengalami luka gigitan di bagian tangan, kaki dan pantat.

Ketiga warga tersebut terpaksa dibawa ke Puskesmas Kramatwatu untuk mendapatkan pertolongan.

Hewan berjenis Primata tersebut diduga berasal dari hutan Gunung Pinang yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga.

Tak lama kemudian hewan tersebut berhasil ditangkap oleh Kepala Bidang Damkar pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang.

Hewan liar dari Gunung Pinang itu tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat wilayah Banten.

Kepala BKSDA Jawa Barat Wilayah Banten, Andre Ginson membenarkan telah menangkap 1¹monyet liar yang masuk permukiman warga di perumahan media raya, desa Pejaten, Kramatwatu.

“Kami mengamankan satu ekor monyet liar yang masuk ke permukiman warga,” ujar Andre Ginson, Kepala Balai KSDA Jabar Wilayah Banten di Kota Serang, Senin (1/8/2022).

Dikatakan, rencana nya hewan berbuntut ini akan dilepasliarkan di kawasan hutan Gunung Gede. Namun sebelum dilepas liarkan, lanjut Ginson, pihaknua terlebih dahulu memeriksa kesehatan monyet tersebut.

“Kami akan cek terlebih dahulu kesehtan monyet liar tesebut. Apakah rabies atau tidak, setelah tidak rabies kita akan lepas liarkan monyet liat tersebut,” terangnya.

Menurut id.wikipedia, monyet atau dikenal dengan nama Kera (Macaca fascicularis) adalah monyet asli Asia Tenggara namun sekarang tersebar di berbagai tempat di Asia.

Nama lokalnya dalam bahasa Melayu, kra atau kera adalah tiruan bunyi yang dikeluarkan oleh hewan ini.

Dalam literatur-literatur lama, spesies ini acap disebut sebagai kera ekor panjang atau monyet ekor panjang (dari bahasa Inggris, long-tailed macaque), monyet pemakan kepiting (Ingg., crab-eating monkey), atau monyet saja.

Monyet ini sangat adaptif dan termasuk hewan liar yang mampu mengikuti perkembangan peradaban manusia.

Selain menjadi hewan timangan atau pertunjukan, monyet ini juga digunakan dalam berbagai percobaan kedokteran.

Di beberapa tempat, seperti halnya di Sangeh, Bali, monyet kra dianggap sebagai hewan yang dikeramatkan dan tidak boleh diganggu. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)

Aden Hasanudin

Back to top button