Ekonomi

Duh, Harga Kebutuhan Pokok di Lebak Naik Lagi, Kapan Stabilnya?

Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten sejak dua hari terakhir ini mengalami lonjakan kenaikan berkisaran antara Rp200 sampai Rp10.000 per kilogram.

“Kami menduga lonjakan kenaikan harga bahan pokok itu akibat keterlambatan pasokan, terlebih curah hujan tinggi,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani di Lebak, Senin (5/2/2024).

Lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut tentu mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga pemerintah daerah akan melakukan upaya operasi pasar, terutama komoditas beras.

Pelaksanaan operasi pasar dipastikan dalam waktu dekat untuk menstabilkan harga di pasaran juga sekaligus mengendalikan inflasi.

Sebab, dalam beberapa hari terakhir ini lonjakan kenaikan harga terjadi akibat terkendala cuaca buruk, sebab curah hujan di daerah itu cukup tinggi.

Lonjakan kenaikan harga masih relatif stabil dan normal dengan kisaran antara Rp200 sampai Rp10.000/kilogram.

Saat ini, kata dia, harga beras medium KW 1 dijual Rp14.600/kg dari sebelumnya Rp14.300/kg, beras medium KW 2 dijual Rp13.500/kg dari Rp13.300/kg dan beras medium KW 3 dijual Rp12.600 dari sebelumnya Rp12.300/kg.

Telur broiler dijual Rp27.600 dari semula Rp27.300/kg, daging ayam broiler dijual Rp37.600 dari sebelumnya Rp37.400/kg,cabai keriting merah dijual Rp80.000 dari sebelumnya Rp70.000/kg dan cabai merah besar dijual Rp71.000 dari sebelumnya Rp69.000/kg.

Begitu juga cabai rawit dijual Rp42.000 dari sebelumnya Rp41.700/kg, bawang merah dijual Rp28.000 dari semula Rp26.000/kg dan kacang ijo Rp37.000 dari semula Rp36.000/kg.

“Kami berharap harga bahan pokok bisa kembali normal dan stabil dengan melakukan OP dan melaksanakan pasar murah,”katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah konsumen mengatakan pemerintah daerah secepatnya melakukan OP maupun pasar murah karena saat ini harga bahan pokok merangkak naik.

Kenaikan lonjakan harga tersebut tentu masyarakat sebagai konsumen sangat terdampak untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok itu.

“Kami berharap pemerintah daerah dapat mengendalikan harga bahan pokok dengan menggelar pasar murah maupun operasi pasar agar daya beli masyarakat meningkat,” kata Samsiah (45) seorang konsumen warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button