Internasional

Gencatan Senjata Sudan Mulai Dijalankan Pihak Bertikai

Pihak bertikai, Angkatan Bersenjata (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Sudan mulai gencatan senjata pada Minggu (18/6/2023) yang diumumkan mediator Arab Saudi dan Amerika Serikat, setelah perang saudara selama dua bulan terakhir.

Penduduk di ibu kota, Khartoum, dan kota tetangganya Omdurman melaporkan keadaan relatif tenang pada jam-jam pertama gencatan senjata Minggu pagi, setelah pertempuran sengit dilaporkan pada hari sebelumnya.

Gencatan senjata tiga hari itu terjadi menjelang konferensi yang akan diselenggarakan oleh PBB dan negara-negara lain pada Senin untuk mengumpulkan dana guna menutupi kebutuhan kemanusiaan di Sudan.

PBB mengatakan menerima kurang dari 16% dari $2,57 miliar setara Rp36,95 triliun yang dibutuhkan untuk membantu Sudan pada tahun 2023. Tambahan $470 juta atau Rp7,03 triliun lagi pengungsi di wilayah Tanduk Afrika.

Amerika Serikat dan Arab Saudi mengumumkan perjanjian gencatan senjata pada hari Sabtu. Keduanya memimpin upaya diplomatik untuk menghentikan perang selama dua bulan terakhir.

“Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) tentang gencatan senjata di seluruh Sudan untuk jangka waktu 72 jam,” kata pejabat Arab Saudi, dilansir Arab News, dikutip MediaBanten.Com, Minggu (18/6/2023).

“Para pihak sepakat bahwa selama gencatan senjata mereka akan menahan diri dari gerakan yang dilarang, serangan, penggunaan pesawat militer atau drone, serangan artileri, penguatan posisi dan pasokan pasukan, dan akan menahan diri dari mencari keuntungan militer selama gencatan senjata,” tambahnya.

Kedua mediator tersebut mengatakan jika para pihak gagal mematuhi gencatan senjata, penundaan dialog Jeddah yang sedang berlangsung akan dipertimbangkan.

Gencatan senjata sebelumnya yang dibuat bulan ini oleh Arab Saudi dan AS gagal setelah kedua belah pihak yang bentrok di Sudan saling menuduh melakukan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata.

Berbagai gencatan senjata telah disepakati dan dipatahkan selama konflik, termasuk setelah AS mengeluarkan sanksi terhadap para pemimpin SAF dan RSF menyusul kegagalan upaya sebelumnya pada akhir Mei.

Pada hari Sabtu, serangan udara menewaskan warga sipil dan menghantam beberapa bagian ibu kota Sudan, Khartoum, yang menewaskan 17 orang termasuk lima anak dan menghancurkan 25 rumah.

Pertempuran antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter memasuki bulan ketiga tanpa ada pihak yang mendapatkan keuntungan yang jelas. (Arab News / AP)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button