Olahraga

Kormi dan Pemprov Banten Pecahkan Rekor Dunia Bermain Ketapel

Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) dan Pemprov Banten memecahkan rekor dunia Bermain Ketapel oleh peserta terbanyak dengan jumlah pemain mencapai 2.385 orang yang masing-masing menghabiskan 20 peluru selama 2 jam.

Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia tersebut diserahkan Customer Relation Manager Museum Rekor Indonesia (Muri) Lutfi Syah Pradana kepada Pj Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Virgojanti di Lapangan Pancaniti, KP3B, Curug, Kota Serang, Minggu (8/10/2023)

Rekor Dunia tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

“Alhamdulillah, kami baru menggelar rangkaian HUT ke-23 Provinsi Banten. Rangkaian tersebut digelar berkat kolaborasi dengan masyarakat. Salah satunya Kormi Provinsi Banten,” ungkap Virgojanti.

Virgojanti menyampaikan, Rekor Dunia yang dicapai tersebut dapat dijadikan motivasi Provinsi Banten untuk terus melakukan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini menjadi sejarah bagi Provinsi Banten dalam rangka bersama-sama dengan masyarakat membangun Banten dengan melestarikan budaya,” jelasnya.

Lutfi Syah Pradana dari MURI memberikan apresiasi terhadap Provinsi Banten yang telah berupaya melestarikan budaya tradisional melalui Induk Olahraga (Inorga) Bermain Ketapel.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pemecahan Rekor Dunia pada dasarnya terdapat dalam dua kategori yakni rekor yang bersifat umum dan rekor yang bersifat budaya,” katanya.

Dengan memecahkan rekor dunia dalam waktu 2 jam, Lutfi berharap Provinsi Banten mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kearifan lokal pada masing-masing daerah.

“Semoga Provinsi Banten ke depannya makin maju sejahtera dan semakin berbahagia masyarakatnya,” jelasnya.

Ketua Kormi Provinsi Banten, Nuraeni menjelaskan, pemberian rekor dunia kepada Provinsi Banten ini merupakan hasil partisipasi masyarakat yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Dengan mengusung olahraga tradisional, menurut Nuraeni, mampu menjadi daya tarik masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan memecahkan rekor dunia.

Nuraini menjelaskan, Bermain Ketapel merupakan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.

Pada masa perjuangan Ketapel merupakan salah satu senjata yang digunakan pejuang untuk mengusir penjajah.

Menurutnya, melalui permainan ketapel ini mampu melatih fokus kinerja masyarakat agar mampu tepat sasaran dalam melakukan segala aktivitas.

Pada saat ini, kata Nurnaeni, Inorga Bermain Ketapel diharapkan melatih diri untuk konsentrasi dan lebih fokus kepada satu sasaran. (Biro Adpim Pemprov Banten)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button