Edukasi

Plan Indonesia dan Dindik DKI Jakarta Dorong Sekolah Ramah Anak

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dengan dukungan dari Lego Group meluncurkan program Gempita Belajar Bersama (Gempita) untuk mendorong sekolah ramah anak.

Program ini bertujuan menciptakan satuan pendidikan ramah anak di DKI Jakarta melalui pendekatan belajar sambil bermain yang menyenangkan.

Program yang berlangsung selama satu tahun mulai November 2023 hingga November 2024, menargetkan 2.000 murid dari 10 Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah di DKI Jakarta.

Program ini nantinya akan memastikan adanya ruang belajar yang inklusif, menarik, dan aman, terutama untuk anak perempuan, sehingga mereka dapat menikmati hak mereka atas pendidikan berkualitas dengan metode belajar sambil bermain.

Ida Ngurah, Manajer Humanitarian and Resilience Program (HRP) Plan Indonesia menyatakan, upaya mewujudkan satuan pendidikan atau sekolah ramah anak melalui program Gembira sejalan dengan visi misi Plan Indonesia untuk memenuhi hak anak dan kesetaraan anak perempuan.

Harapannya, melalui program ini, anak-anak akan terlindungi dari tindakan kekerasan dan bencana, serta meningkatkan agensi anak.

“Pendekatan belajar sambil bermain penting untuk menghubungkan anak-anak dengan dunia secara positif, mendorong inovasi, dan memberikan inspirasi. Konsep belajar sambil bermain akan menjadi suatu kegembiraan bagi anak-anak, membantu mereka menemukan makna dalam apa yang mereka lakukan atau pelajari, dan merangsang keterlibatan aktif, iteratif, dan interaksi sosial,” ungkap Ngurah.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa belajar sambil bermain memiliki dampak positif terhadap kemampuan sosial, emosional, fisik, kreativitas, dan keterampilan anak. Hal ini sejalan dengan karakteristik satuan pendidikan ramah anak di Indonesia yang menekankan metode pembelajaran tanpa diskriminasi dan kekerasan selama proses belajar.

Program Gembira secara khusus akan meningkatkan keterampilan murid dalam upaya kesiapsiagaan bencana, adaptasi perubahan iklim, perlindungan anak, dan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM).

Sebanyak 20 murid akan dilatih menjadi pendidik sebaya untuk aktif terlibat dalam memimpin kampanye untuk teman-teman mereka di sekolah.

Selain itu, tenaga pengajar akan menerima pelatihan untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen sekolah, menjadikannya tempat yang lebih inklusif, menyenangkan, dan aman bagi anak-anak.

Peluncuran Program Gembira turut dihadiri Perwakilan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta, organisasi kaum muda, guru dan murid dari sekolah implementasi program Gembira.

Dalam peluncuran ini turut ditampilan beragam inovasi pengajaran yang menggunakan pendekatan belajar sambal bermain oleh tenaga pengajar dan komunitas yang ada di DKI Jakarta. (Siaran Pers Plan Indonesia)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button