Ekonomi

Projo Banten dan ISO Jepang Luncurkan Program Magang dan Kerja di Jepang

Projo Banten berkerja sama dengan ISO Jepang meluncurkan program magang dan kerja di Jepang, terutama untuk lulusan SMA / SMK. Prorgam ini di antaranya bertujuan menekan angka pangangguran Banten yang tercatat paling tinggi di Indonesia.

“Kami memiliki kuota 25.000 – 35.000 orang untuk kesempatan magang dan kerja di Jepang pada tahun 2024,” kata Yadi Suryadi, CEO ISO Jepang saat menyosialisasikan program mang dan kerja di Jepang kepada sejumlah kepala SMK dan SMA di sebuah rumah makan di Kota Serang, Selasa sore (22/2/2024).

Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Projo Banten, Zuhamedi Syamsi dan Wakilnya Ucu Nur Arif Jauhar. Sedangkan kepala sekolah atau perawakilan yang hadir adalah SMKN 3 Kota Serang, SMKN Cinangka, SMKN 8 Pandeglang, SMKN 4 Cilegon, SMKN 1 Kota Serang dan SMKN 15 Pandeglang.

CEO Iso Jepang, Yadi Suryadi mengatakan, Jepang merupakan negara yang membutuhkan pekerja dai luar negeranya. Alasanya, negara ini mengalami pelambatan pertumbuhan penduduk akibat generasi mudanya enggak memiliki anak.

Katanya, setiap tahun dibutuhkan 300.000 – 350.000 pekerja untuk mengisi berbagai lapangan pekerja formal.

“Semua industri sudah dijalankan secara mekanis, dijalankan robot dengan teknologi kecerdasan buatan. Namun pekerjaan yang ditangani manusia tetap ada, tidak bisa diselesaikan oleh mesin. Itu peluang yang ada,” katanya.

CEO Iso Jepang itu mengatakan, para lulusan SMA dan SMK di Banten tidak perlu khawatir tentang keahlian karena bisa dipelajari sambil berkerja.

“Yang penting adalah penguasaan bahasa Jepang dan kemauan untuk belajar dan menyesuaikan diri. Kami memiliki program magang dan kerja. Kedua program itu berjalan paralel dan meminamilis kegagalan, kecuali orang itu mengundurkan diri dan malas,” katanya.

Dia juga menepis keraguan soal pembiayaan untuk magang dan kerja di Jepang. Soal pembiayaan ini menakutkan para orangtua yang kurang mampu ketika anaknya berkeinginan ikut program magang dan kerja di Jepang.

“Kami memiliki skema dana talangan atau pembiayaan dari bank untuk mengkaver hal tersebut, sehingga lulusan-lulusan yang punya talenta tapi kondisi ekonominya kurang menguntungkan tetap bisa mengikuti program ini,” katanya.

Yadi Suryadi membenarkan, ISO Jepang baru kali ini bergerak secara serius di Provinsi Banten. Selama ini perusahaan yang memiliki kantor di Jepang ini telah merekut banyak talenta di Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya. (Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button