Salah Sasaran, Serangan Drone AS Bunuh Ayah 10 Anak di Suriah
Serangan drone atau pesawat tak berawak di Suriah barat laut milik militer Amerika Serikat (AS) menewaskan warga sipil berusia 56 tahun. Warga sipil itu seorang gembala domba. Dia adalah ayah yang memiliki 10 anak.
Dikutip CNN, Sabtu (21/05), Komando Pusat AS dalam cuitan akun Twitternya mengumumkan operasi serangan drone yang dilakukan pada 3 Mei di Suriah barat laut, menargetkan seorang pemimpin senior al-Qaeda.
Lebih lanjut, Komando Pusat AS yang mengawasi operasi di Timur Tengah dan kawasan sekitarnya mengatakan akan memberikan lebih banyak informasi ‘saat perincian operasional tersedia’.
Selain itu, penjabat AS menjelaskan serangan drone itu telah mencapai misinya, kendati sulit untuk mengidentifikasi target serangan secara positif, karena AS tak memiliki jejak militer di Suriah barat laut, area yang masih dalam pemulihan paska gempa bumi dahsyat.
Pada awalnya, tak ada laporan terkait korban lain dari serangan tersebut. Namun, CENTCOM menyatakan serangan drone tersebut menewaskan warga sipil.
“Telah mengetahui dugaan bahwa serangan tersebut mungkin mengakibatkan korban sipil dan saat ini sedang menyelidiki untuk melihat di mana serangan ini, mungkin secara tidak sengaja mengakibatkan kerugian bagi warga sipil,” jelas juru bicara Komando Psat Michael Lawhorn dalam sebuah pernyataan.
Kerabat pria yang terbunuh dalam serangan tersebut mengungkapkan versi mereka terkait insiden itu. Mereka mengungkapkan dia seorang pria berkeluarga yang tidak memiliki hubungan dengan militansi.
Ayah 10 anak ini bernama Loutfi Hassan Mesto. Ketika serangan drone berlangsung dia sedang menggembalakan dombanya di desa Qurqaniya di provinsi Idlib pada Rabu (3/5) pagi waktu setempat.
“Ketika kami pergi ke gunung. Kami melihat Loutfi mati bersama enam ekor dombanya,” kata Mohammad Mesto.
Editor : Abdul Hadi