Internasional

Konflik Isreal – Palestina, MSF Serukan Zona Aman Jalur Gaza

Medecins Sans Frontieres (MSF) menyerukan zona aman untuk tetap berada di wilayah utara dan melakukan gencatan senjata secara teratur, setelah Israel mengumumkan warga Palestina di Jalur Gaza agar mengungsi.

“Kami menyerukan mengungsi melalui penyeberangan Rafah bagi mereka yang ingin melakukannya, tanpa mengurangi hak untuk kembali,” demikian pernyataan MSF yang diterima MediaBanten.Com, Senin (16/10/2023).

Medecins Sans Frontieres telah meminta staf MSF yang kewarganegaraan Palestina yang ingin pergi untuk dievakuas

Israel mengumumkan bahwa ada zona aman bagi penduduk yang terjebak di Jalur Gaza. Mereka sebenarnya terkena pemboman di seluruh wilayah, termasuk di wilayah selatan, di mana puluhan ribu orang telah mengungsi setelah ultimatum tersebut.

“Ketika tentara Israel telah membombardir Jalur Gaza tanpa kendali selama seminggu, kami menyerukan agar tindakan kemanusiaan yang paling mendasar ditunjukkan,” katanya.

Perintah kepada hampir 1,1 juta orang untuk pindah dalam beberapa jam ke wilayah yang sudah kelebihan penduduk dan memiliki akses yang sulit terhadap makanan, air, dan layanan kesehatan adalah hal yang tidak masuk akal dan tidak dapat ditoleransi.

Tim MSF menyaksikan fakta bahwa air minum menjadi langka di bagian selatan Jalur Gaza dan sulitnya memperoleh air menambah penderitaan masyarakat.

MSF segera menyerukan pemulihan akses air minum yang cukup dan segera bagi penduduk Jalur Gaza.

“Kami sangat khawatir dengan nasib mereka yang tidak bisa beraktivitas, seperti korban luka, orang sakit, dan staf medis, yang kami khawatirkan akan musnah mengingat pernyataan yang dibuat oleh otoritas militer Israel,” katanya.

Sebelumnya, Hamas mengancam akan mengeksekusi seorang tawanan Israel setiap kali mengebom rumah warga Palestina tanpa peringatan (Baca: Hamas Ancam Eksekusi Tawanan Jika Israel Bom Rumah Warga Sipi).

Israel telah mengerahkan 300 ribu tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memberlakukan blockade di jalur Gaza, sehingga menimbulkan kekhawatiran mereka merencanakan untuk melakukan serangan darat.

Akibat bentrokan itu, telah menghilangkan lebih dari 1.500 nyawa, hal ini juga mendorong munculnya deklarasi dukungan internasional kepala Israel usai serangan dahsyat yang dilakukan Hamas pada akhir pekan.

Menurut informasi saluran TV Israel meyampaikan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 warga Israel, dengan sedikitnya 2.600 orang terluka, dan puluhan lainnya ditangkap.

Korban tewas itu di antaranya 260 orang yang sebagian besar adalah anak muda yang ditembak mati di sebuah festival musik di gurun pasir, dan beberapa di antara sandera pun diculik. (Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button