HeadlinePolitik

Santri Milenial Banten Dukung Gibran Rakabumi Jadi Cawapres

Ratusan Santri Milenal Banten mendeklarasikan dukungan ke Gibran Rakabumi Raka atau disapa Mas Gibran, Walikota Solo untuk menjadi cawapres pada pemilu 2024.

Deklarasikan dukungan Gibran Rakabumi Raka dilakukan di ponpes Al Fathaniyah, Kelurahan Tembong, Kota Serang, Senin (9/10/2023).

Koordinator Santri Milenial Banten, Muhammad Asnawi Rofiq mengatakan, bahwa dukungan Santri Milenial Banten terhadap Mas Gibran memiliki alasan pokok.

Pertama, kepemimpinannya di pemerintahan sebagai Walikota Solo. Kedua, sikapnya yang santun dan humble atau rendah hati.

“Bagi kami para santri milenial mendukung mas Gibran karena mampu dan terbukti memimpin kota Solo lebih baik lagi secara perekonomian,” ungkapnya.

Meskipun usianya baru 33 tahun, namun Mas Gibran anak pertama Joko Widodo ini tidak diragukan kepemimpinanya dan banyak dituding hanya berkat ayahnya sebagai Presiden RI, Joko Widodo.

Selama hampir 3 tahun berjalan, Mas Gibran membuktikan kepempinannya di Solo. Hingga Juni 2023, setidaknya Kota Solo (Surakarta) menyabet 6 penghargaan mulai dari Sertifikat Adipura Kota Besar dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), penghargaan UHC dari Kementrian Kesehatan tentang cakupan layanan kesehatan.

“Makanya kami tak ragu mendukung Mas Gibran, karena sosok mas gibran menjadi panutan generasi milenial , terutama kepada santri milenial Banten,” pungkasnya.

Kemudian penghargan Digital Government Award dari Kemanpan RB kategori pencapaian ideks SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik), penghargaan kota dengan kinerja terbaik dari Kemendgari. Penghargaan ini karena keberhasilan mengelola kota menjadi lebih baik.

Dan menerima penghragaan wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI yang ke-13 kalinya, dua diantaranya di era Mas Gibran menjadi Walikota.

Kota Solo menyandang gelar Kota Toleran. Pembangunan Infrastruktur pendukung terus diekrjakan dan pelibatan komunitas muda dalam pembangunan kota.

Kota Solo tidak memiliki sumberdaya alam apa pun tetap bisa menumbuhkan perekonomian untuk kesejahteraan rakyatnya.

Santun dan Rendah Hati

Mas Gibran di mata masyarakat Solo dikenal santun dan rendah hati (humble). Kerjanya sebaga Walikota Solo tidak banyak dipublikasikan.

Kata Asmawi, di bawah kepemimpinan Mas Gibran, berhasil mengubah cara kerja ASN yang birokratis menjadi pegawai yang memiliki jiwa CEO, berjiwa seorang pengusaha yang berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan rakyatnya.

Sikap santun dan rendah hati itu juga sudah menjadi kebiasaan. Banyak bawahannya, terutama ASN yang terkaget-kaget dan rikuh yang melihat Gibran sebagai Walikota Solo tidak sungan untuk berjongkok dan menyalami seorang lansia yang tengah antre mendapatkan pelayanan kesehatan maupun jenis pelayanan publik lainnya.

Tak jarang, Mas Gibran terjun langsung menyelesaikan masalah lansia tersebut.

Di akun twitternya, Mas Gibran sering mencuitkan kata-kata yang menggambarkan kerendahan hatinya.

Suatu saat ada warganya berkomentar setelah menonton potongan video yang meperlihatkan keasrian, keindahan obyek wisata setelah ditanganinya.

“Ini yang membuat aku semakin benci Gibran karena tempat wisata itu menjadi lebih indah, bagus dari sebelumnya,” cuit seorang warga. Mas Gibran menjawab. “Kalau gitu, laknatlah aku”.

Mas Gibran tidak sungkan menundukan kepala dan cium tangan ke Mbah Prapto, budayawan Solo yang sederhana tapi dihormati pegiatan seni dan budaya di sana.

Mas Gibran juga terlihat merunduk dan mencium tangan ketika diberi gelar Kanjeng Pangeran Widuronegoro dari Kesunanan Surakarta Hadiningrat. Hal serupa juga terjadi ketika menerima gelar Pangeran Haryo dari Kadipaten Mangkunegaran. (Aden Hasanudin)

Editor Iman NR

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button