Seni Budaya

Warga Baduy Dalam dan Luar Siap Gelar Tradisi Seba Bapak Gede

Ribuan warga Baduy Luar dan Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak siap “turun gunung” merayakan tradisi Seba Bapak Gede atau kepala daerah guna menjalin silaturahmi dan ungkapan rasa syukur selama setahun mengelola usaha pertanian ladang.

“Kami sebagai warga Baduy Luar diharapkan bisa merayakan Seba bersama kepala daerah (bupati dan gubernur, red.) dan pejabat muspida,” kata Santa (55), seorang warga Baduy, saat ditemui di Lebak, Jumat (25/4/2025).

Masyarakat Baduy saat ini sudah mempersiapkan diri untuk merayakan tradisi Seba Bapak Gede dengan membawa pisang hasil pertanian ladang.

Bahkan, Santa bersama kelompoknya telah menyiapkan puluhan pohon pisang yang akan dibawa ke Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak dan Gubernur Banten.

Pertemuan warga Baduy dengan Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya dan Gubernur Banten Andra Soni serta pejabat muspida merupakan upacara sakral yang harus dilaksanakan setiap tahun.

Perayaan tradisi Seba itu dengan membawa hasil pertanian untuk diserahkan kepada kepala daerah, sebagai ungkapan syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Komoditas pertanian ladang itu, antara lain pisang, beras huma, gula aren, kue tepung laksa, iris, ja’at, dan madu.

“Kami wajib melaksanakan perayaan Seba setahun sekali dan jika tidak dilaksanakan dikhawatirkan terkena malapetaka bencana karena titipan dari leluhur,” katanya.

Sekretaris Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Medi mengatakan masyarakat Baduy yang tahun ini merayakan upacara adat Seba Gede berjumlah 1.500 orang, terdiri atas Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik.

Masyarakat Baduy Dalam hingga saat ini masih kuat mempertahankan adat dengan berpergian ke manapun berjalan kaki dan dilarang naik kendaraan.

Ciri-ciri masyarakat Baduy Dalam dengan kekhasan berpakaian putih, celana putih, dan lomar atau kain penutup kepala yang juga berwarna putih.

Sedangkan, masyarakat Baduy Luar dengan kekhasan pakaian hitam, celana hitam, dan lomar berwarna biru menerima modernisasi.

Warga Baduy Luar ke manapun berpergian dibolehkan menggunakan angkutan, mobil, dan sepeda motor.

“Kami tahun ini menggelar Seba Gede atau kunjungan besar hingga 1.500 orang dan berharap berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan perayaan tradisi Seba masyarakat Baduy dijadwalkan tanggal 2-4 Mei 2025 di Pendopo Lebak.

Perayaan upacara tradisi Seba Baduy masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) 2025, sehingga diharapkan dapat dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

“Kami berharap tradisi Seba itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi pelaku usaha,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button