Sekertaris Daerah (Sekda) Banten, Al Muktabar menyatakan, 4 dari 13 komoditas pangan kebutuhan pokok di Banten mengalami kenaikan harga selama sepuluh hari terakhir bulan puasa. Sedangkan ketersediaan komoditas itu relatif aman hingga Lebaran 2022.
Ketiga komoditas kebutuhan pokok itu adalah minyak goreng curah, gula pasir, daging ayam ras dan cabai keriting.
“Kami akan terus memantau harga dan ketersediaan komoditas pangan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Al Muktabar yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Banten kepada MediaBanten.Com, Rabu (13/4/2022).
Al Muktabar mengatakan, Satgas Ketahanan Pangan Banten dibentuk berdasarkan SK Gubernur Banten Nomor 521.05 /Kep.110-Huk /2022 tanggal 29 Maret 2022.
Dalam lampiran SK itu tercantum Sekertaris Daerah sebagai Ketua dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan sebagai Sekertaris. Ada 10 jabatan sebagai anggota berasal dari Polda Banten, Korem 0604 / MY, kepala dinas, kepala bidang hingga Perum Bulog.
“Kami langsung berkerja. Terakhir, kami melakukan pemantauan komoditas pangan di Pasar Induk Rau dan sejumlah distributor pada Selasa tanggal 12 April,” kata Al Muktabar.
Ketua Satgas Ketahanan Pangan Banten memaparkan hasil pemantauan tersebut. Khusus untuk minyak goreng curah, masih ditemukan penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14.000 per Kg.
Kenaikan harga dialami cabai keriting menjadi Rp35.000 / Kg yang sebelumnya Rp30.000 / Kg atau naik Rp5.000 / Kg.
Daging ayam ras naik menjadi Rp40.000 / Kg dari Rp38.000 / Kg atau naik Rp2.000 / Kg. Dan, gula pasir konsumsi Rp15.000 / Kg dari Rp14.000 / Kg.
Sedangkan 9 komoditas lainnya relatif stabil. Komoditas itu adalah beras premium Rp12.000 / Kg, beras medium Rp9.500 / Kg, kedelai biji kering (impor) Rp14.000 / Kg, bawang merah Rp35.000 / Kg, bawang putih Rp30.000 / Kg, cabai rawit merah Rp30.000 / Kg, daging sapi murni Rp140.000 / Kg, telur ayam ras Rp24.000 / Kg dan tepung terigu curah Rp10.000 / Kg.
Ketersediaan Pangan
Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauchid mengatakan, ketersediaan pangan diprediksi mencukupi atau aman hingga Lebaran tahun 2022.
“Hasil pemantauan ketersediaan 13 komoditas bahan pokok menjelang Idul Fitri 1443 H di Pasar Rau, Kota Serang masih relatif lancar dengan harga terjangkau,” kata Agus Tauchid.
Kadis Pertanian Banten membenarkan ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, namun ada sejumlah sayuran yang mengalami penurunan harga.
“Di sini lah perlunya pemantauan harga dan ketersediaan pangan pokok menjelang Idul Fitri dengan dinamika harga dan suply pangan pokok yang masih berjalan normal,” katanya.
Sebagai anggota Satgas Ketahanan Pangan Banten, Agus Tauchid membenarkan, tim sempat melakukan cek ketersediaan di sejumlah distributor di sekitar Pasar Induk Rau.
Pada hari Selasa 12 April 2022, toko grosir itu memiliki ketersediaan terigu 40 ton, gupa pasir konsumsi 20 ton, minyak kemasa sederhana 2.000 karton dan telur 3.000 Kg.
Sedangkan secara keseluruhan, ketersediaan pangan dinilai aman hingga Lebaran 2022. Penilaian aman itu berlandasarkan jumlah kebutuhan dibandingkan dengan jumlah ketersediaan kebutuhan pokok komoditas tersebut.
Sebagian data dari Satgas Ketahanan Pangan Banten menyebutkan, kebutuhan beras setiap hari sebanyak 3.878 ton dan ketersediaan beras 6.240 ton, berarti surplus 2.362 ton.
Komoditas jagung dibutuhkan 19 ton per hari dan ketersediannya 87,6 ton atau surplus 68,6 ton. Kebutuhan kedelan 363,8 ton dan ketersediaan 451,6 ton per hari atau surplus 87,8 ton.
Bawang merah dibutuhkan 82,5 ton per hari dan stoknya 107,9 ton per hari dengan surplus 25,5 ton per hari. Bawang putih dibutuhkan 38,9 ton dan ketersediaan 53,8 ton atau lebih 14,9 ton setiap hari.
Cabai besar dibutuhkan 115,9 ton per hari dengan ketersediaan 208,2 ton atau surplus 92,3 ton. Kebutuhan cabai rawit 99,6 ton dan stok 183 ton atau lebih 83,5 ton.
Daging sapi / kerbau dibutuhkan 110,8 ton dan ketersediaan 259,6 ton atau surplus 184,8 ton. Keperluan daging ayam ras 630,7 ton dan stok 662,7 ton atau lebih 32 ton.
Telur ayam ras dibutuhkan 635,9 ton dan ketersediaan 640,3 ton atau surplus 4,4 ton. Kebutuhan gula pasir konsumsi 241,7 ton dengan ketersediaan 250,9 ton atau lebih 9,1 ton.
Minyak goreng sawit (MGS) curah dibutuhkan 105,5 ton dan 168,7 ton atau surplus 63,2 ton. Dan, kebutuhan minyak goreng kemasan 211 ton dengan ketersediaan 316,1 ton atau lebih 105 ton. (* / Editor: Iman NR)
- Danmenkav 2 Mar Hadiri Pengenalan Taruna AAL Angkatan 73 - 03/12/2024
- DLH Jakarta Lakukan Uji Emisi Kendaraan Bermotor - 03/12/2024
- Rumah Warga Lebak Terendam Banjir Capai 1.202 Unit - 03/12/2024