Tekno

Balon Udara: Sejarah Penerbangan Hingga Alat Pengintai

Insiden balon udara milik Cina yang diduga difungsikan sebagai pengintai di sejumlah lokasi strategis di Amerika Serikat menghebohkan politik dunia. Balon tersebut dinilai sebagai teknologi kuno dibandingkan pengintaian lewat satelit.

Menurut id.wikipedia, sejarah balon udara sebagai teknologi penerbangan memang panjang, ditemukan pertamakali oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis tahun 1783.

Balon sebagai mengangkut manusia dilakukan Pilatre de Rizier dan Marquis dArlandes di Paris pada 21 November 1783. Balon itu dapat dikendalikan dengan airship atau thermal airship, bukan hanya dibawa angin.

Konon ide balon terbang suda sejak Archimedes, ahli matematika kuno 2000 tahun lalu. Ide ini diupdate Roger Baccon pada abad 13 dan Alebertus Magnus.

Sesungguhnya balon terbang ini berlandaskan prinsip sederhana, yaitu udara panas lebih ringan dan akan menaikan udara yang lebih dingin. Satu kubik kaki udara yang dipanaskan dapat mengangkat 7 gram benda.

Karena itu balon yang dipanaskan berukuran sangat besar. Untuk mengangkat 450 kg beban dibutuhkan 65 000 kubik kaki udara panas.

Tekanan di udara menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi. Kumpulan udara membangun keseimbangan gaya gravitasi. Ketika balon bergerak ke atas atmosfer lebih tinggi lagi, massa udara semakin kurang, dan sehingga menyeimbangkan tekanan berkurang.

Balon terbang ini secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket. Envelope merupakan kantong dari bahan nilon berbentuk balon tempat udara dipanaskan.

Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope dilapisi dengan bahan anti api (skirt). Envelope ini berisi udara /gas ringan (seperti gas hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya.

Burner merupakan alat memanaskan udara di dalam envelope. Burner diletakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope. Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang dengan ketinggian yang diharapkan.

Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon atau penumpang yang menikmati penerbangan balon. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.

Cara kerja balon terbang sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya sehingga balonmengembang dan dapat naik (terbang). Udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit volumenya lebih sedikit.

Cara balon terbang bisa bergerak adalah dengan memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal.

Arah tiupan angin berbeda pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin dimanfaatkan pengemudi balon terbang mengendalikan balon dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.

Zeppelin

Zeppelin atau Zepelin adalah balon udara berbentuk cerutu raksasa yang dapat terbang terarah karena mempunyai mesin dan kemudi.

Balon tersebut dinamai sesuai dengan perancangnya Ferdinand Adolf Heinrich August von Zeppelin, seorang ahli aeronautika Jerman yang menerbangkannya pertama kali tanggal 2 Juli 1900.

Zeppelin dioperasikan oleh Deutsche Luftschiffahrts-AG (Delag). Delag, penerbangan komersial pertama melayani penerbangan terjadwal sebelum Perang Dunia I. Setelah perang pecah, militer Jerman banyak memanfaatkan Zeppelin sebagai pengebom dan pengintai.

Kekalahan Jerman dalam PD I menghentikan bisnis kapal terbang untuk sementara waktu. Namun di bawah panduan Hugo Eckener, pengganti Ferdinand von Zeppelin, Zeppelin sipil menjadi populer pada tahun 1920-an.

Puncak kejayaan zeppelin pada tahun 1930-an, ketika kapal terbang LZ 127 Graf Zeppelin dan LZ 129 Hindenburg mengoperasikan penerbangan trans-Atlantik dari Jerman ke Amerika Utara dan Brasil.

Puncak Empire State Building bergaya Art Deco awalnya dirancang sebagai tempat pemberangkatan Zeppelin dan kapal terbang lain. Musibah Hindenburg pada tahun 1937, bersama dengan masalah politik dan ekonomi, mempercepat kematian Zeppelin.

Balon Pengintai

Balon udara dijadikan mata-mata atau pengintai sebenarnya sudah terjadi sejak Perdang Dunia II dan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (negara yang telah bubar).

Balon mata-mata yakni balon udara yang dilengkapi dengan perangkat kamera yang digantung di bawah balon untuk mengamati wilayah tertentu dengan memanfaatkan arah angin.

Dikutip dari The Guardian, balon udara pengintai biasanya juga dilengkapi dengan radar dan bertenaga surya, dan terbang pada ketinggian 24.000 hingga 37.000 meter.

Ketinggian itu jauh di atas jalur lalu lintas udara komersial, pesawat hampir tidak pernah terbang lebih tinggi dari 12.000 meter.

Menurut John Blaxland, profesor studi keamanan dan intelijen internasional dari Australian National University, selama beberapa dekade terakhir, satelit adalah keharusan dan satelit menjawab semuanya.

Namun saat ini tembakan laser atau senjata kinetik telah dikembangkan untuk menargetkan satelit, sehingga beberapa negara kembali memanfaatkan balon udara.

Selain itu, balon udara dimanfaatkan untuk pengintaian dinilai lebih murah dibandingkan satelit yang membutuhkan tempat peluncuran, pembuatan satelit yang menelan ratusan juta dolar dan sebagainya.

Berdasarkan laporan dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara AS tahun 2009, balon udara dapat memindai lebih banyak wilayah dari ketinggian yang lebih rendah.

Namun saat ini balon udara lebih banyak digunakan untuk penelitan non militer seperti meteorologi dan geofisika dan sebagainya, dibandingkan untuk kegiatan mata-mata.

Apalagi teknologi drone kini sudah menjadi perlengkapan militer yang mumpuni untuk target-target dan tujuan terentu dalam ketahanan sebuah negara. (INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

Back to top button