Ekonomi

Banten Kembangkan Komoditas Kopi, Jengkol dan Petai

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah mengembangkan komoditas unggulan pertanian berupa kopi, jengkol dan petai. Ketiga komiditas itu dikembangkan di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

Demikian dikemukakan Agus Tauchid, Kepala Dinas Pertanian Banten. “Potensi pengembangan komoditas kopi di Banten cukup besar dan berkualitas. Oleh karena itu, kami akan memulai pengembangan komditas kopi dengan rehabilitasi dan perluasan,” katanya, Jumat (1/11/2019).

Untuk komoditas kopi akan ditempatkan dalam bentuk perkebunan pada tahun 2020 di Desa Kauenggang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandegalng. Lahannya disiapkan 100 hektar. Tanaman kopi dikembangkan dengan cara tumpang sari dengan tanaman cengkeh, petai, jengkol, albasia dan lainnya.

Sementara itu, rencana pengembangan kopi Banten tahun 2021 melalui program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan sudah dirancang dalam renstra Dinas Pertanian Provinsi Banten. Luas lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan kopi tersebut seluas 210 hektar.

Baca:

Luas Lahan

Luas lahan tersebut tersebar di Pandeglang, Serang, dan Lebak. Sedangkan pengembangan kopi pada tahun ke-3, akan dialokasikan di Desa Cimangray Kecamatan Gunung Kencana, Lebak seluas 300 ha.

Kadis Pertanian Banten juga memerinci kecamatan yang akan menjadi pusat pengembangan komoditas kopi, yaitu Saketi, Kadu Engang (Pandeglang), Cinangka (Kabupaten Serang), Sobang, Muncang, Cihara, dan Gunung Kencana di Kabupaten Lebak.

Masih terkait dengan potensi kopi di Banten, Agus mengatakan, Provinsi Banten tak hanya memiliki budaya unik yang terkenal, seperti debus dan pariwisatanya, tetapi juga memiliki potensi kopi jenis robusta dan arabika yang tak kalah hebatnya dengan daerah lain di Indonesia.

Pada Oktober 2019, kopi asal Banten tersebut dipamerkan dalam rangkain acara HUT ke-19 Provinsi Banten di halaman masjid Al Bantani KP3B Serang. Sejumlah komunitas barista hadir dan digelar berbagai kegiatan, mulai diskusi tentang kopi, melukis dengan bahan baku kopi, hingga memanjakan pengunjung dengan menggratiskan sekitar 4.000 cup kopi.

“Berdasarkan data statistik perkebunan, Provinsi Banten memiliki luas tanaman kopi hampir 6.400 hektare tersebar di sejumlah daerah, seperti Pandeglang, Lebak, dan Serang. Namun, tingkat produksinya per tahun masih rendah, yakni 2.428 hektare,” katanya. (IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button