Opini

Memasuki Minggu Tenang Pilpres 2024

Memasuki minggu tenang Pilpres tahun 2024, semua diharapkan tidak lagi hingar bingar, bersitegang, dukung mendukung setelah lewat masa kampanye sehingga membuat keterbelahan di ruang publik. Kembali membangkitkan perbedaan atau kesalahan salah satu pasangan presiden dan wakil presiden. Di sini letak etika tertinggi demokrasi.

OLEH: ANDIKA HAZRUMY *)

Etika yang bukan saja menjunjung kebebasan dalam berpendapat, tetapi juga etika untuk sama-sama menghargai perbedaan.

Sebaiknya minggu tenang diisi oleh upaya pemantapan diri untuk memberikan suara pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada tanggal 14 Februari mendatang. Disinilah letak kedewasaan berdemokrasi.

Kedewasaan berdemokrasi adalah kemampuan membangun kesadaran diri atas tujuan Pemilu. Tujuan Pemilu adalah mencari pemimpin terbaik dalam kerangka mewujudkan masa depan bangsa dan negara ke arah lebih baik.

Siapa pun yang terpilih adalah kemenangan rakyat sebagai wujud kedaulatan rakyat, kemenangan masa depan dan keberlanjutan bangsa Indoensia, dan kemenangan amanat konstitusi.

Tidak terpilihnya salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden bukan berarti kiamat atau dunia akan berakhir.

Rasanya pas, ketika pasangan calon 02 menyampaikan permohonan maaf kepada pasangan lainnya, menyadarkan bahwa pilpres harus menjadi pemersatu bangsa. Bukan menjadi celah terhadap keterbelahan bangsa.

Siapa pun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia pada pilpres 2024, hanya akan mengemban amanat 5 tahun kedepan untuk memastikan Indonesia semakin baik ke depan.

Tentu saja ini menjadi tanggungjawab bersama semua anak bangsa. sungguh suatu tugas yang berat dan tidak bisa diselesaikan oleh presiden dan wakil presiden terpilih saja.

Perjalanan presiden dan wakil presiden terpilih hingga 2029 tentu saja bukan bentuk kekuasaan yang bersifat mutlak. Keduanya akan diawasi oleh lembaga legistaltif dan kehendak rakyat melalui opini dan media publik.

Kekuasaan keduanya harus dipertanggungjawabkan kepada representasi rakyat Indonesia dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pemahaman minggu tenang adalah kemampuan memperjuangkan keyakinan atas keberpihakan politik yang tidak boleh mengganggu ketenangan stabilitas politik dan esensi demokrasi. Ketenangan yang diharapkan adalah mantapnya keyakinan atas suara yang akan diberikan kepada siapa diantara 3 pasangan calon yang ada.

Tanpa terpengaruh oleh iming-iming imbalan atau informasi negatif tentang calon. Karena salah satu diantara ke 3 pasangan calon tentu akan membawa bangsa dan negara ini sesuai dengan janji yang telah diucapkan.

Kemarahan yang muncul, depresi dan putus asa karena calonnya kalah bisa jadi karena merepresentasikan kepentingan kelompok.

Betapa pun, ketika keterpilihan salah satu pasangan calon kemudian menjadi isu kecurangan pemilu, maka sudah ada mekanisme hukumnya. Seburuk apapun pandangan terhadap keberadaan hukum tersebut, tetap harus dijaga bahwa negara ini adalah negara hukum.

Tidak ada pilihan lain. Keputusan hukum adalah final dan harus dihormati. Komitmen memperbaiki semua aspek kehidupan berbangsan dan bernegara adalah solusi yang harus dipegang dan menjadi jalan menuju kemaslahatan bermasyarakat. (**)

*) ANDIKA HAZRUMY adalah akademisi sekaligus politisi muda yang pernah menjadi Wakil Gubernur Banten. Dan saat ini tengah bersiap kembali mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button