Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta organisasi masyarakat (Ormas) yang mendukung tempat hiburan malam (THM) di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang untuk mundur dan mematuhi pemerintah.
Permintaan itu disampaikan Nanang Supriatna, Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Serang setelah gagal menghancurkan bangunan THM.
“Saya harapkan ormas-ormas yang belum paham untuk segera mundur saja, jika tidak setuju melalui jalur hukum saja,” kata Nanang Supriatna, Asda I Pemkab Serang, Kamis (18/11/2021).
Nana mengaku, tim penertiban sengaja mengalah saat pembongkaran gedung THM untuk menghindari bentrokan di lapangan.
“Tindakan selanjut menunggu hasil rapat dengan Polda, Kapolres Serang Kota, Kapolres Cilegon, dan TNI,” kata Asda 1 Pemkab Serang, Nanang Supriatna.
Nanang menerangkan rapat akan dilaksanakan pada Jumat besok, 19 November 2021 dengan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Dia memastikan pembongkaran akan tetap dilaksanakan, sesuai instruksi Bupati.
Asda 1 Kabupaten Serang, Nanang Supriatna mengaku Pemkab Serang kini mendapat dukungan dari Masyarakat Banten Bersatu (MBB) yang terdiri dari Ormas, LSM, OKP, ISPI, jawara, pendekar dan perguruan silat se-Banten.
“Jadi tetap dibongkar karena kita melaksanakan Perda, dan jelas pelangggaran perda yang harus kita laksanakan sesuai perintah Ibu Bupati, baik pelangaran peruntukan maupun IMB,” terangnya.
Aliansi MBB mengaku siap mengawal dan mendukung Pemkab Serang membongkar THM di wilayah JLS. Dimana, pada Senin, 15 November 2021 lalu gagal dilaksanakan.
Pembongkaran harus dilakukan karena dianggap melanggar Perda nomor 3 Tahun 2021 tentang penanggulangan penyakit masyarakat.
Korlap MBB, Eddy Oktana mengaku siap mengawal Pemkab Serang untuk melakukan pembongkaran THM yang melanggar perizinan.
“Kami bukan satu, dua kali di ajak Pemkab Serang untuk mengawal pemberantasan kemaksiatan. Kami siap turun ke JLS sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya. (Reporter: Yandhi Deslatama / Editor: Iman NR)
