Ekonomi

PT ABM Milik Pemprov Jadi Penjamin Gertam Cabai di Walantaka

PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Banten menjadi penjamin (off taker) hasil panen dalam gerakan tanam (Gertam) Cabai yang ditargetkan seluas 78 hektar.

Penjamin hasil panen itu dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antar daerah (KAD) antar Kelompok Tani Makmur III, Kota Serang dengan PT ABM, BUMD dalam gelaran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Selasa (11/10/2022).

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penyerahan bibit cabai, sarana dan prasaran produksi dan aplikasi Pendukung Digital Farming dalam bentuk Rapid Soil Check.

Dalam KAD, PT ABM, BUMD milik Pemprov Banten sebagai penjamin (off taker) hasil panen dari capai yang ditanam Kelompok Tani Makmur III.

Sebagai aksi nyata, dilakukan penanaman bibit cabai bersama oleh seluruh peserta diikuti penjelasan mengenai penggunaan alat digital farming berupa Rapid Soil Check (RSC) yang dilakukan BUMD milik Pemprov Banten tersebut.

Aplikasi ini berfungsi untuk mengetahui kondisi aktual lahan budidaya secara real time yang tersambung ke perangkat telepon genggam.

Aplikasi ini mampu memberikan rekomendasi dosis pupuk yang dibutuhkan secara menyeluruh, sehingga produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengatakan, berbagai upaya yang terus dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai maupun bawang merah.

Langkah yang ditempuh salah satunya dengan pengembangan lahan percontohan atau demplot seluas 8 hektar dan Pengembangan Kawasan Cabai (Kampung Cabai) seluas 50 hektar.

Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di Banten terdapat di 5 lokasi yang terdiri dari 1 Kabupaten Pandeglang, 2 lokasi di Kabuapten Lebak dan 1 di Kabupaten Serang dan 1 di Kota Serang. Keseluruhan luasnya 20 hektar.

Sedangkan Provinsi Banten menargetkan 78 hektar melalui Program Gertam Cabai.

Agus menuturkan, luasan ini diperkiraan memberikan kontribusi penambahan produksi Cabai sebanyak 511,06 ton dengan perkiraan produktivitas 6,552 ton per hektar.

Pemerintah Provinsi Banten mengapresiasi sinergi yang dilakukan TPID Kota Serang dengan Bank Indonesia melalui perluasan area tanam cabai sebanyak 2 Ha di Walantaka.

“Diharapkan ke depannya Banten bisa menjadi salah satu provinsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi cabai sendiri secara mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah di Provinsi lainnya,” ujarnya.

Walikota Serang, Syafrudin menyampaikan kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas berdampak terhadap perkembangan perekonomian di daerah, termasuk Kota Serang.

Hal ini dapat memicu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok karena akan memicu naiknya biaya transportasi khususnya untuk transportasi angkutan barang.

“Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten menjadi salah satu kota pantauan inflasi di Provinsi Banten,” ujarnya.

Selama tahun 2022 berbagai upaya telah dilakukan TPID Kota Serang guna mengendalikan laju inflasi, salah satunya dengan melaksanakan koordinasi High Level Meeting TPID Kota Serang.

“Pemkot Serang juga membentuk Satgas Pangan, yang dipimpin pak Wakil Walikota Serang yang berfungsi memonitor supply pangan, menjaga distribusi serta ketersediaan pasokan serta menganggarkan 2% dari total APBD,” tambahnya.

Katanya, bantuan sosial digunakan untuk nelayan, pemberian bibit ke petani, penciptaan lapangan kerja dalam skema padat karya, kelompok tani dan pelatihan. Ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Keuangan.

Pada September inflasi nasional sebesar 1,17% secara mtm (bulan) atau sebesar 5,95% year on year. Sedangkan Banten mencatat inflasi 1,12% mtm atau 5,86% year on year (yoy).

Inflasi Kota Serang 1,23 % mtm dan komoditas yang menyumbang inflasi antara lain cabai merah, beras, bawang merah, telur ayam ras, dan cabai rawit. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button