PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama PT BJB Sekuritas Jawa Barat secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal.
Penandatanganan ini diberikan kepada 5 ribu Tenaga Kesehatan di Jawa Barat, beberapa hari lalu.
“Pencanangan Literasi Pasar Modal kepada 5 ribu Tenaga Kesehatan di Jawa Barat adalah bentuk apresasi kami kepada pahlawan dalam bidang kesehatan yang telah berjasa menjadi garda terdepan saat Pandemi COVID-19 melanda negeri ini,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, Senin (28/11/2022).
Dengan pembekalan literasi keuangan, dia juga berharap mereka dapat turut menjadi pahlawan keuangan bagi keluarganya sendiri.
Jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2022.
Sampai dengan 9 November 2022, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.037.005 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.339.673 SID.
Namun masih terdapat masyarakat, khususnya di Jawa Barat yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal.
Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.
Program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat.
Kemudian, didukung PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah pertama di Indonesia yang akan mencapai target sebanyak minimal 5 ribu Tenaga Kesehatan.
“Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-progam edukasi ke berbagai pihak” ujar Iman.
Program ini selain untuk meningkatkan pemahaman para Tenaga Kesehatan, diharapkan juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal.
Selain itu, diharapkan pula agar ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
(Aden Hasanudin / Editor: Abdul Hadi)