Edukasi

Kerusakan Parah Gedung SDN Tanjung Ilir Tak Kunjung Direhab

Selama bertahun-tahun, gedung SDN Tanjung Ilir di Jalan Empat Lima Desa Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang terkesan dibiarkan rusak, menimbulkan kesan kurangnya perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Ironis, kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Serang, Syafrudin – Subadri dengan slogan Aje Kendor dalam tahun ini akan berakhir masa jabatannya. Dan menimbulkan kesan bahwa banyak rencana pembangunan yang belum terselesaikan, termasuk pembangunan dan perbaikan gedung SDN atau sekolah dasar.

Kesan terabaikan itu terlebih SDN Tanjung Ilir berada di atas gunung jauh dari pusat kota, sehingga kurang perhatian dari pemerintah kota Serang.

Wartawan MediaBanten.Com yang mendatangi lokasi gedung SDN Tanjung Ilir, Jumat (26/5/2023) melihat, hampir di setiap ruang kelas pintu, jendela hingga dinding rusak.

Pintu di setiap ruang kelas terlihat keropos, jendela banyak yang bolong, plafon banyak yang berlubang hingga dinding ruangan kelas retak.

Ditambah lagi kursi dan meja belajar sudah tak layang pakai, sehingga murid di SDN Tanjung ilir belajar lesehan di lantai.

Tak hanya itu, WC atau toilet di SDN Tanjung Ilir tak berfungsi, terlihat seperti gudang, kotor dan berantakan, bahkan kesulitan untuk mendapat air bersih.

Mirisnya, bangunan perpustakaan di SDN Tanjung ilir acak-acakan, rak- rak untuk menaruh buku terlihat berantakan, bahkan ubin keramik di ruangan tersebut amblas beralaskan tanah liat.

Fadilah, guru SDN Tanjung Ilir mengatakan, sejak dia mengajar di SD tersebut belum ada perbaikan untuk merehab gedung dan perlengkapannya yang samkin rusak. Dia sudah mengajar di SD tersebut selama 5 tahun.

“Selama saya mengajar selama 5 tahun memang ada rusak seperti pintu, jendela dan plafon ,serta kursi dam meja belajar. Dari informasi Sekolah ini dapat bantuan pembangunan pada 2011. Namun, setelah itu mulai rusak lagi dan sampai sekarang belum ada perbaikan bahkan tambah parah,” ucapnya.

Dia mengaku, kerusakan bangunan perpustakaan hingga lantai keramik amblas di SDN Tanjung Ilir belum lama, terhitung kurang lebih 4 sampai 5 bulan karena terkena genangan banjir.

“Kalau untuk kerusakan di perpustakaan belum lama kang, tadinya sedikit demi sedikit merapikan perpustakaan tersebut menggunakan anggaran dari sekolah agar genangan air tidak masuk, tapi pintu, jendela, plafon dan toilet sudah lama rusak belum ada perbaikan dan bantuan dari dinas,” jelasnya.

Fadilah mengatakan, ada informasi dari kepala sekolah SDN itu bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang sudah menganggarkan dana perbaikan pada tahun 2023.

Namun guru tersebut tidak meyakini informasi tersebut. Sebab tidak ada kepastian kapan gedung SDN Tanjung Ilir itu akan diperbaiki.

“Iya informasinya akan direhab tahun ini dari Dinas Pendidikan. Tapi enggak tahu kapan?. Kalau kami sih ingin cepat diperbaiki agar murid belajar dengan nyaman. Karena hampir di 2 kecamatan banyak anak warga sekitar sekolah di SDN Tanjung Hilir,” ujarnya.

SDN Tanjung Ilir di Kecamatan Taktakan, hanya memiliki empat bangunan yang terdiri atas satu gedung ruangan kelas satu sampai empat, satu gedung kelas 5 dan 6, ruang perpustakaan dan kantor guru.

Jumlah murid SDN Tanjung Ilir sedikitnya 114 orang. Jumlah guru sebanyak 10 orang, termasuk kepala sekolah dan bagian operator sekolah. (Aden Hasanudin)

Editor Iman NR

Aden Hasanudin

Back to top button